Sabtu 28 Dec 2019 21:07 WIB

Seekor Penyu Ditemukan Mati Terjerat Alat Pancing

Demi penyu, pemkab langsung keluarkan larangan penggunaan alat pancing.

Penyu
Foto: ABC News
Penyu

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Petugas Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Pangandaran menemukan satu ekor penyu mati yang diduga terjerat alat pancing. Alat pancing dipasang di dasar laut untuk menangkap ikan di Pantai Barat Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

"Bangkai penyu langsung dikubur di sana, setelah didata petugas," kata Kepala Resor KSDA Pangandaran, Uking Iskandar saat dihubungi wartawan, Sabtu (28/12).

Baca Juga

Ia menuturkan, penyu sisik diperkirakan berusia dua tahun dengan lebar 26 sentimeter dan panjang 35 sentimeter itu ditemukan mati kedua kalinya di pantai, Jumat (27/12).

Sejak temuan penyu mati itu, kata dia, Pemkab Pangandaran mengeluarkan aturan larangan bagi nelayan untuk tidak menggunakan alat pancing rawai senggol. "Baru kali ini ditemukan lagi setelah beberapa tahun terakhir," katanya.

Ia menyampaikan, jajaran KSDA Pangandaran sudah mengimbau nelayan untuk tidak menggunakan alat pancing rawa senggol untuk menangkap ikan. Alat pancing itu dapat mengganggu kehidupan penyu.

Namun adanya penyu mati itu, kata dia, diperkirakan terjerat alat pancing di luar Pangandaran, kemudian penyu itu terbawa arus hingga sampai ke Pantai Pangandaran.

"Ditemukan matinya di Pantai Pangandaran, bisa saja tersangkut rawai senggol di daerah lain. Lalu terbawa ke Pangandaran," katanya.

Ia menambahkan, KSDA terus berupaya menjaga habitat dan kehidupan penyu karena saat ini populasi penyu di Indonesia terjadi penurunan. Bahkan, lanjut dia, saat ini tidak terlihat lagi penyu bertelur di Pantai Pangandaran, selama ini yang masih terlihat penyu di Pantai Sindangkerta, Kabupaten Tasikmalaya.

"Kita juga sudah melepasliarkan 70 ekor tukik untuk menjaga keberadaannya tetap ada," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement