REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Ade Putra mengatakan pihaknya memasang tiga unit kamera penjebak atau camera trap untuk melacak keberadaan Harimau Sumatera. Harimau terserbut beberapa hari lalu dilaporkan memangsa ternak warga di Cumateh, Jorong Sungai Jariang, Kecamatan Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.
"Kami memasang tiga camera trap di tiga lokasi penemuan jejak kaki atau jalur lintasan satwa liar yang diduga Harimau Sumatera," kata Ade, Senin (30/12).
Kamera trap dipasang selama tiga hari untuk memantau pergerakan satwa liar yang dilindungi itu. Bila keberadaan Harimau Sumatera ini sudah diketahui, BKSDA akan melakukan evakuasi dengan cara memasang perangkap dan memindahkan ke tempat yang jauh dari manusia.
Warga bernama Wismardi (54), melaporkan seekor anak sapi miliknya diterkam harimau tengah pekan lalu. Saat itu anak sapi milikinya digembalakan bersama sembilan sapi lainnya di Kawasan Tempat Pembuangan Akhir Sampah di Cumateh, Lubuk Basung, Agam. Wismardi juga melaporkan telah menemukan jejak kaki satwa yang diduga Harimau Sumatera tak jauh dari tempat ia menggembalakan sapi.
Setelah mendapatkan laporan dari Wismardi, BKSDA Resor Agam bersama Polres Agam melakukan pengecekan dan identifikasi. Mereka kata Ade memang menemukan jejak kaki satwa liar diduga Harimau Sumatera.
Selain melakukan upaya dengan memasang camera trap, BKSDA dan Polres juga mensosialisasikan kepada warga agar waspada dan hati-hati bila beraktivitas di dekat kawasan konservasi. Mereka juga meminta agar mengamankan ternak masing-masing supaya tidak berkeliaran terlalu jauh dari kandang.