REPUBLIKA.CO.ID, MONACO -- Roberto Moreno tak perlu waktu lama menganggur setelah meninggalkan tim nasional (timnas) Spanyol. Moreno kini menjadi juru taktik klub Ligue 1 AS Monaco.
Tak pernah melatih tim di luar Spanyol membuatnya mengedepankan adaptasi kepada tim barunya. Ia mengakui kerap menggunakan 4-4-2 sebagai formasi favoritnya. Namun saat melatih Monaco, ia tidak akan memaksakan tim mengikuti filosofinya. Namun, Moreno berjanji lebih lentur, akan menyesuaikan strategi tim dengan prinsip permainannya.
"Sistem tidak penting, bukan obsesi saya bermain dengan 4-4-2. Sepak bola adalah permainan kompleks, yang terpenting adalah gaya bermain. Saya akan mengadaptasi taktik saya kepada pemain," katanya seperti dilansir dari Marca, Selasa (31/12).
Pria 42 tahun itu mendapatkan banyak ilmu saat menjadi asisten Luis Enrique di timnas Spanyol. Setelah Enrique hengkang dari kursi pelatih La Roja karena alasan keluarga, Moreno menjadi pelatih kepala. Di bawah kendalinya, timnas Spanyol tampil impresif dan lolos ke putaran final Euro 2020.
Namun, Federasi Sepak Bola Spanyol memutuskan menempatkan Enrique kembali sebagai pelatih. Langkah tersebut membuat Moreno terdepak.
Meski tergusur secara menyakitkan dari posisinya, Moreno tetap berterima kasih pada Enrique yang mengajarinya cara menjadi pelatih yang baik.
"Saya bersama dia selama sembilan tahun. Saya hanya ingin berterima kasih, hal-hal yang terjadi beberapa pekan lalu adalah masa lalu," ujarnya.
Ia memastikan, pengalamannya dalam dunia kepelatihan selama 28 tahun akan menjadi bekal yang baik untuk Monaco. Selain melatih pertama kali tim di luar Spanyol, Moreno juga baru kali ini melatih klub profesional. Ia tak khawatir akan hal itu dan memilih optimistis.
"Saya selalu hadir dalam setiap sesi latihan. Saya akan berdialog dengan pemain, menganalisa posisi karena saya pernah melakukannya.
"Kami ingin menang dan meraih yang terbaik untuk klub. Tugas kami adalah berkembang setiap hari. Jika itu terjadi, kami akan mencapai tujuan utama," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika