REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Olympique Lyonnais Paulo Fonseca telah diskors selama sembilan bulan oleh Liga Sepak Bola Profesional Prancis (LFP), menyusul konfrontasi dengan wasit Benoit Millot saat kemenangan 2-1 timnya di Ligue 1 atas Brest.
LFP mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (5/3/2025) bahwa Fonseca akan dilarang memasuki bangku cadangan, ruang ganti ofisial, dan berpartisipasi dalam acara resmi apa pun sebelum, selama, atau setelah pertandingan hingga 30 November.
Fonseca menerima kartu merah langsung setelah peninjauan ulang atas potensi penalti untuk Brest, yang akhirnya tidak diberikan karena sikapnya yang mengintimidasi, menurut Millot.
"Dia mendatangi saya dengan sikap mengintimidasi dan saya memutuskan untuk segera mengusirnya. Itu di luar kendali," kata Millot kepada harian olahraga Prancis l'Equipe.
Fonseca meminta maaf atas luapan emosinya, yang berakhir ketika pemain Lyon mendorongnya menjauh dari wasit. Lyon mengatakan, mereka khawatir dengan beratnya dan cepatnya sanksi yang dijatuhkan kepada Fonseca.
Mereka mengkritik keputusan tersebut, dengan mengatakan bahwa pelatih tidak dinilai hanya berdasarkan tindakannya, yang mereka gambarkan sebagai reaksi emosional tanpa maksud untuk menyakiti wasit.
"Mengingat sanksi yang tampaknya telah ditentukan oleh konteks negatif yang memengaruhi wasit Prancis, (Lyon) mengumumkan bahwa mereka sedang mempelajari semua kemungkinan jalan banding," kata klub Ligue 1 itu dalam sebuah pernyataan.
Serikat wasit Prancis mengatakan pekan lalu para anggotanya akan menggunakan hak mereka untuk mengundurkan diri jika mereka atau keluarga mereka dalam bahaya. Ini setelah seorang ofisial pertandingan menghadapi ujaran kebencian menyusul komentar yang dibuat oleh presiden Olympique de Marseille Pablo Longoria.