Rabu 01 Jan 2020 17:26 WIB

Dunia Sambut 2020 dengan Kebakaran Hutan, Banjir, dan Demo

Ribuan orang turun ke jalan menyambut tahun baru di Hong Kong, Jakarta banjir.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolanda
Warga melintasi banjir yang menggenangi Perumahan Pondok Maharta, Pondok Kacang, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (1/1/2020).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warga melintasi banjir yang menggenangi Perumahan Pondok Maharta, Pondok Kacang, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (1/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kembang api menyambut tahun baru 2020. Kali ini perayaan pergantian tahun tak semeriah seperti biasanya. Perayaan tahun baru diselimuti berbagai fenomena alam hingga ketegangan aksi demo di suatu negara.

Kebakaran hutan yang mematikan di Australia, banjir di Indonesia, demonstrasi di Hong Kong, London, dan India hingga ketegangan nuklir dengan Korea Utara (Korut) membayangi tahun yang baru, Rabu (1/1). Ribuan orang di Hong Kong menyambut 2020 di jalanan berlampu neon di Victoria Harbour yang indah. Mereka membacakan nyanyian pro-demokrasi tak lama setelah penghitungan mundur hingga tengah malam.

Baca Juga

Otoritas Hong Kong membatalkan pertunjukkan kembang api tengah malam utama untuk pertama kalinya dalam satu dekade. Alasannya adalah masalah keamanan. Sebagai gantinya, "Symphony of Lights" mengemuka yang melibatkan proyeksi pada gedung pencakar langit tertinggi di kota itu, sementara kembang api skala kecil diluncurkan dari atap-atap rumah warga. Di Jepang, orang-orang bergiliran memukul lonceng kuil Budha sesuai dengan tradisi.

photo
Kembang api menyala dengan latar Sydney Opera House, Selasa (31/12).

Di Sydney, perayaan kembang api masih terjadi meskipun beberapa anggota masyarakat menginginkan pembatalan guna solidaritas pada yang terkena dampak kebakaran hutan di New South Wales. Wali kota Sydney Clover Moore mengatakan, perencanaan pesta tahun baru telah dimulai 15 bulan yang lalu. Ia menyebut acara tersebut juga memberikan dorongan bagi perekonomian.

Beberapa kota di Australia timur membatalkan perayaan Tahun Baru ketika kapal-kapal angkatan laut dan helikopter militer membantu petugas pemadam kebakaran menyelamatkan orang-orang yang melarikan diri dari kebakaran. Kebakaran telah menewaskan sedikitnya 11 orang sejak Oktober.

Namun di tengah perayaan Tahun Baru, ketegangan di Korut kembali menyala. Pemimpin Korut Kim Jong-un mengatakan, negaranya akan terus mengembangkan program nuklir.

Dia pun memperkenalkan "senjata strategis baru" dalam waktu dekat, setelah Amerika Serikat (AS) mengabaikan batas waktu akhir tahun untuk memulai kembali perundingan denuklirisasi.

Sementara di Hong Kong diguncang aksi demonstrasi pro-demokrasi berbulan-bulan lamanya. Inggris juga disambut tahun yang baru dengan momok Brexit. Lebih dari tiga tahun setelah Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang baru saja memenangkan mayoritas parlemen dalam pemilihan bulan lalu, berjanji dalam pesan Tahun Baru-nya untuk menyelesaikan Brexit sebelum akhir bulan ini.

photo
Demonstrasi terjadi mewarnai pergantian Tahun Baru di Hong Kong.

"Seperti yang kita ucapkan selamat tinggal pada 2019, kita juga bisa membalik halaman tentang divisi, dendam dan ketidakpastian yang telah mendominasi kehidupan publik dan menahan kita terlalu lama," kata Johnson.

Sementara di New Delhi, ribuan orang mengantarkan tahun baru dengan demo menentang undang-undang kewarganegaraan. Demonstrasi terus bergejolak meski Perdana Menteri Narendra Modi berupaya meredam protes yang telah berjalan selama hampir tiga minggu.

Di tanah air Indonesia, hampir seluruh wilayah terkena dampak banjir akibat hujan selama lebih dari 14 jam mengguyur di malam tahun baru 2020. Sejumlah kecamatan di Jabodetabek kebanjiran hingga memakan korban jiwa.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement