Kamis 02 Jan 2020 17:10 WIB

TASK Hidayatullah Evakuasi Korban Banjir di Jatiasih, Bekasi

Banjir mulai surut, tapi masyarakat masih sangat butuh bantuan.

Red: Irwan Kelana
Tim Aksi Siaga Kemanusiaan (TASK)  Hidayatullah mengevakuasi warga korban banjir di Kecamatan Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat.
Foto: Dok BMH
Tim Aksi Siaga Kemanusiaan (TASK) Hidayatullah mengevakuasi warga korban banjir di Kecamatan Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Hari sudah cukup malam saat Tim TASK Hidayatullah-- yang terdiri dari relawan Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH)  dan SAR Hidayatullah -- baru saja kembali dari aksi kemanusiaan di Kampung Melayu dan Condet Jakarta ke Posko Utama di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, Jakarta, Rabu  (1/1).

Namun tak berselang lama, Koordinator Lapangan Tim Aksi Siaga Kemanusiaan (TASK) Hidayatullah,  Syaharuddin mendapatkan laporan berupa permintaan bantuan tim untuk membantu evakuasi warga di Jalan Parpostel, RT.002/RW.007, Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.

“Malam itu juga tim bergerak ke lokasi dan tiba Kamis (2/1)  dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Atas saran berbagai pihak, aksi baru bisa dilakukan pagi hari, tepatnya  pukul 05.45 WIB,” terang Syaharuddin melalui rilis yang diterima Republika.co.id.

Ia menambahkan, TASK langsung menyisir kawasan Perumahan Puri Nusaphala  dan Permata Nushapala. Lokasi kedua perumahan dihimpit oleh dua kelurahan, yaitu Kelurahan Jatiasri dan Jatiluhur.

“Dari data yang  kami himpun,  setidaknya ada 500 KK yang terendam banjir. Tim langsung bergerak. Alhamdulillah evakuasi di Puri Nasa Pala dan Permata Nasa Pala telah usai dilakukan tepat pukul 09.00 WIB,” imbuh Syaharuddin.

Dalam aksi tersebut, Tim TASK Hidayatullah berhasil menyelamatkan dua  lansia --  salah satunya  dalam keadaan sakit stroke --, enam orang  ibu,  seorang bapak, 12 orang anak, dan dua remaja putrid. Tim juga berhasil menyelamatkan tiga ekor anjing.

“Alhamdulillah, kondisi mulai kondusif. Posisi air saat ini telah surut dari ketinggian dua meter. Saat  ini ketinggian  telah turun ke angka  50 centimeter.  Masyarakat pemukiman sudah mulai membersihkan rumahnya masing,” tutur Syaharuddin.

Meski demikian,  masyarakat masih sangat membutuhkan bantuan. “Mereka butuh  makanan cepat saji dan air mineral untuk menjaga kesehatan warga,” tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement