REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penetapan Teknologi bersama TNI akan melakukan empat sortie penerbangan operasi modifikasi cuaca sebagai upaya mencegah banjir di wilayah Jabodetabek.
Kapusdatinkom Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat (3/1), mengatakan dua sortie penerbangan rencananya mulai dilakukan pada pukul 09.00 WIB, sedangkan dua sortie selanjutnya pukul 13.00 WIB.
Keputusan melakukan upaya pencegahan banjir lebih besar di wilayah Jabodetabek dengan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) diputuskan dalam Rakor Penanganan Banjir Jabodetabek di BNPB pada Kamis (2/1). BPPT menyiapkan TMC untuk mempercepat penurunan hujan sebelum mencapai wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sehingga mengurangi hujan yang turun di area tersebut dalam rangka mencegah banjir.
"Kami sudah siapkan 22 ton bahan semai (garam), dan segera ditambah lagi stoknya," kata Kepala BPPT Hammam Riza.
Ia mengatakan rencananya ada empat sortie penerbangan per hari untuk menyemai awan dalam rangka mempercepat penurunan hujan sehingga tidak sampai turun di wilayah Jabodetabek.
Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan BPPT bersama Markas Besar TNI melakukan teknologi modifikasi cuaca untuk menangani banjir Jabodetabek. Ia mengatakan teknologi modifikasi cuaca untuk mengurangi volume awan sehingga curah hujan yang turun lebih terkendali dan tidak menyebabkan banjir.
"Volume awan yang kemungkinan bisa menjadi hujan harus dikurangi dari sekarang agar tidak menumpuk di satu waktu," katanya.
Markas Besar TNI telah menyiapkan dua pesawat tipe CN295 dan Cassa sejak Kamis (2/1) pagi yang diharapkan bisa segera untuk operasi teknologi modifikasi cuaca.
Peluncuran sebagai tanda pengoperasian TMC akan dilakukan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Kepala Badan Penanggulangan Bencana, dan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi pada pukul 13.00 WIB.