REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satu bulan lebih sejak bergulir program Chickenisasi Wali Kota Bandung, Oded M Danial, belasan anak ayam yang dipelihara siswa sekolah di SMPN 54 Kota Bandung mati dimakan tikus. Ayam-ayam yang mati diganti oleh Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan).
Kepala Sekolah SMPN 54 Kota Bandung, Ike Fiesta Renny mengungkapkan tidak terdapat kendala dalam pemeliharaan anak ayam yang dilakukan siswa. Belasan anak ayam mati dimakan tikus disebabkan kandang ayam yang bisa dijangkau oleh hewan pengerat itu.
"Alhamdulillah tidak ada kesulitan (pemeliharaan), cuma mungkin ada beberapa anak yang ayamnya mati karena dimakan tikus. Mungkin disimpannya dibawah. Jumlahnya kalau tidak salah 13 ekor," ujarnya, Jumat (3/1).
Menurutnya, Dispangtan sudah mengganti anak ayam yang mati dan siswa sudah memelihara kembali. Selain itu Dispangtan katanya terbuka lebar untuk membagi anak ayam kepada siswa yang ingin memelihara.
Ia mengungkapkan, sebagian besar siswa merasa senang memelihara anak ayam dan tidak merasa kesulitan. "Kemarin pas ditanya meliharanya sulit atau tidak, sebagian besar menjawabnya mah senang. Cuma kemarin ketika ditanya makanannya itu macem-macem, ada yang dikasih nasi sisa, ada juga yang diberikan dari dedek itu," katanya.
Ike menambahkan sebagian kecil anak ayam juga terdapat yang mati. Namun siswa yang memelihara tidak langsung melapor ke guru dan baru diketahui saat dimonitoring. Menurutnya, siswa yang tidak melaporkan kejadian anak ayam mati terkesan enggan dan malas memelihara.
Saat ini, Ike mengatakan pihaknya belum melakukan monitoring kembali sebab masih libur sekolah. Monitoring yang dilakukan katanya yaitu mengecek tinggi dan berat badan serta kesehatan anak ayam. Termasuk cara pemeliharaan dan perawatan.
"Satu kelompok itu lima orang, lima ayam. Cuma ada yang ditempatkan di satu tempat jadi mereka yang ke rumah temannya. Jadi ditempatkan di tempat yang paling dekat satu kelompok itu," katanya.
Ike mengatakan jumlah siswa SMPN 54 yang memperoleh anak ayam sebanyak 200 lebih orang yang terdiri dari kelas 7 dan 8. Menurutnya, para guru akan memonitoring perkembangan kondisi anak ayam.