REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama pemerintah daerah segera melakukan pendataan terhadap sekolah yang terendam banjir. Hetifah mengingatkan Kemendikbud untuk memprioritaskan keselamatan siswa.
"Menurut saya yang utama adalah pendataan, berapa sekolah yang rusak berat, sedang, dan ringan. Prioritaskan perbaikan ke sekolah-sekolah yang rusak berat," ujar Hetifah di Jakarta, Jumat (3/1).
Hetifah menambahkan jika memang tidak memungkinkan, untuk sekolah-sekolah tertentu jangan dipaksakan awal masuk sekolah untuk semester baru pada 6 Januari mendatang. Hal itu dikarenakan taruhannya adalah keselamatan siswa.
Sekolah yang sekiranya belum dapat beroperasi, sebaiknya siswanya dialihkan ke sekolah lain terdekat, atau di aula atau kantor pemerintahan yang memungkinkan untuk kegiatan belajar mengajar. "Tujuannya agar proses belajar mengajar tidak jauh ketinggalan," kata dia.
Dampak dari sekolah yang terendam banjir, kata dia, belum terasa karena masih libur sekolah. Data Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyebutkan sebanyak 143 sekolah terendam banjir. Kemudian 74 sekolah lainnya tergenang banjir. Selanjutnya 422 sekolah lainnya berstatus aman.