REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto yang membawahi wilayah eks Karesidenan Banyumas dan sekitarnya, mewaspadai kenaikan inflasi pada Januari 2020. Inflasi di Purwokerto pada Januari 2020 diperkirakan mencapai sekitar 1 persen hingga 1,3 persen. Sedangkan untuk Kota Cilacap, diperkirakan mengalami laju inflasi pada kisaran 0,75 persen hingga 1,1 persen.
''Bersama-sama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di masing-masing kabupaten, kami akan berupaya agar pasokan kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi,'' ucap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Agus Chusaini, Senin (6/1).
Menurutnya, ada berbagai faktor yang penyebab inflasi Januari 2020 mengalami kenaikan. Antara lain, disebabkan oleh kenaikan kelompok administered priced atau komoditi yang harganya ditetapkan pemerintah, seperti adanya adanya kebijakan kenaikan cukai rokok dan kenaikan tarif BPJS.
''Selain itu, juga ada tekanan kenaikan harga komoditi kelompok volatile food, seperti bawang merah, telur ayam ras dan beras, seiring dengan musim tanam yang mengalami keterlambatan,'' jelasnya.
Selain kedua hal itu, dia juga menyebutkan, inflasi akan dipengaruhi faktor eksternal. Antara lain fluktuasi nilai kurs rupiah dan kondisi perdagangan dunia, yang akan berpengaruh terhadap harga komoditas impor.
Meski demikian dia optimistis, tingkat inflasi tahunan sepanjang 2020, akan tetap bisa terjaga di kisaran 2,5 persen-3 persen atau berada dalam rentang target inflasi 3±1 persen (yoy). Mengenai laju inflasi tahunan sepanjang 2019, Agus menyebutkan, untuk Kota Purwokerto inflasi tahunan hingga akhir Desember 2019 tercatat sebesar 2,25 persen. Sedangkan untuk Kabupaten Cilacap, tercatat lebih rendah lagi hanya 2,19 persen.
''Laju inflasi di Purwokerto dan Cilacap, masih terkendali di bawah kisaran sasaran 3,5%±1 persen,'' jelasnya.
Sedangkan khusus inflasi di Bulan Desember, Agus menyatakan inflasi akhir tahun tersebut memang lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Pada November 2019, inflasi di Kota Purwokerto hanya tercatat 0,15 persen (mtm), sedangkan pada Desember 2010 tercatat 0,51 persen.
Demikian juga di Kota Cilacap, inflasi Desember 2019 tercatat sebesar 0,50 persen (mtm). Jauh lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang hanya sebesar 0,16 persen. ''Laju inflasi di Kota Cilacap dan Purwokerto ini, memang lebih tinggi dibandingkan inflasi kota-kota lain di Jateng. Juga tercatat lebih tinggi dibanding laju inflasi rata-rata Jawa Tengah yang tercatat 0,45 persen, dan inflasi nasional 0,34 persen,'' katanya.