Rabu 08 Jan 2020 06:19 WIB

Siap Melaut ke Natuna, Nelayan Indramayu Minta Pengamanan

Nelayan Indramayu minta pemerintah juga permudah perizinan melaut di Natuna.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Indira Rezkisari
Nelayan dari Indramayu bersedia melaut ke Natuna selama pemerintah menjamin keamanan dan mempermudah perizinan.
Foto: Eric Ireng/Antara
Nelayan dari Indramayu bersedia melaut ke Natuna selama pemerintah menjamin keamanan dan mempermudah perizinan.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pemilik kapal di sentra perikanan Karangsong, Kabupaten Indramayu siap menjalankan kapalnya untuk melaut ke perairan Natuna, Kepulauan Riau. Nelayan meminta pengamanan dan kemudahan perizinan.

Hal tersebut disampaikan salah seorang pemilik kapal di Karangsong, Maman Suparman. Dia menyatakan, siap menjalankan kapalnya untuk mencari ikan di Natuna sekaligus menjaga kedaulatan negara.

Baca Juga

Selama ini, kata Maman, kapal-kapal miliknya biasa melaut ke perairan Papua. Namun bila pemerintah menghendaki agar kapal nelayan Pantura melaut ke Natuna, maka dia akan mengikutinya.

‘’Kami siap berangkat ke sana,’’ ujar Maman, saat ditemui di atas kapalnya yang berlabuh di muara Karangsong, Selasa (7/1).

Meski demikian, lanjut Maman, pemerintah harus mau memberikan sejumlah jaminan. Di antaranya, menyangkut surat izin penangkapan ikan (SIPI). Karena SIPI yang ada saat ini adalah untuk melaut ke perairan Papua.

‘’Kalau mau melaut ke Natuna, SIPI-nya kan harus berubah. Nah pemerintah harus mau membantu soal ini,’’ ujar Maman.

Tak hanya soal SIPI, Maman juga minta agar Menkopolhukam mau memberikan selembar surat bagi nelayan Pantura yang melaut ke perairan Natuna. Surat itu untuk menjelaskan bahwa nelayan Pantura tak hanya sekedar mencari ikan di Natuna, tapi juga sekaligus turut menjaga kedaulatan negara.

‘’Kami juga minta ada pengawalan dari KRI,’’ tutur Maman.

Seorang nahkoda KM Poli 7, Saja (44), menyatakan, menyerahkan sepenuhnya tujuan pelayaran kepada pemilik kapal. Dia akan melaut kemanapun yang diperintahkan pemilik kapal, termasuk ke perairan Natuna.

‘’Terserah majikan saja,’’ kata Saja.

Saja mengatakan, beberapa tahun yang lalu pernah melaut ke perairan Natuna. Namun, hasil tangkapannya sedikit karena banyaknya kapal asing.

Selain itu, di perairan tersebut juga banyak kapal kecil milik nelayan setempat sehingga membuatnya tak leluasa dalam menebar jaring.

Saat ini, Saja lebih sering melaut ke perairan Papua. Dia menilai, ikan di perairan Papua lebih banyak dibandingkan perairan Natuna.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement