REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Sejumlah kantor pemerintahan meliputi kantor bupati, camat, puskesmas hingga pasar dan rumah masyarakat di Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, hingga Selasa malam (7/1) rusak akibat ayunan gempa berkekuatan 6,4 SR.
Gempa yang terjadi pada pukul 13.05 WIB dengan kedalaman 13 kilometer di 24 kilometer Barat Daya Sinabang, pulau terluar Aceh tersebut berada di lokasi 2.29 Lintang Utara dan 96.24 Bujur Timur.
“Tidak ada korban jiwa di masyarakat akibat musibah gempa bumi ini, akan tetapi sejumlah kantor pemerintah di Simeulue ikut terdampak dan rusak ringan,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Simeulue, Aceh, Dodi Juliardi Bas di Simeulue, Selasa malam.
Adapun bangunan yang terdata rusak ringan akibat musibah tersebut terdiri dari Kantor Bupati Simeulue, Kantor Satpol PP dan WH, Kantor Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), dan Kantor Camat Teupah Tengah. Kemudian, Puskesmas Kecamatan Teupah Barat, Kantor Desa Salur, Kecamatan Teupah Barat, Kantor Wartawan (Pers Kabupaten Simeulue), Pasar Rakyat Kecamatan Teluk Dalam sebanyak lima unit.
Sedangkan rumah warga yang rusak ringan akibat musibah tersebut, hingga Selasa malam masih terdata satu unit berlokasi di Desa Badegong, Kecamatan Teupah Selatan, yang dihuni oleh satu kepala keluarga berjumlah tiga jiwa. Dodi juga menambahkan, dampak gempa bumi yang terjadi pada Selasa siang juga turut dirasakan di seluruh Pulau Simeulue, Tapak Tuan Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Barat Daya, Nagan Raya serta Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
Gempa juga ikut dirasakan di wilayah Nias Utara, Gunung Sitoli, Provinsi Sumatra Utara serta sebagian wilayah Medan, Sumatera Utara. Gempa bumi susulan juga kembali terjadi pada pukul 13.45 WIB dengan dengan magnitudo 3,3 SR.
“Jumlah kerusakan dan kerugian akibat gempa bumi di Kabupaten Simeulue Aceh, hingga kini masih dalam pendataan dan dihitung oleh tim terkait,” kata Dodi.