Kamis 09 Jan 2020 19:51 WIB

Soal Stafnya yang Disebut Kena OTT KPK, Ini Kata Hasto

Hasto mengaku masih menunggu informasi resmi dari KPK.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai memberikan keterngan pers jelang Rakernas I dan HUT ke-47 PDI Perjuangan di Jakarta, Rabu (8/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai memberikan keterngan pers jelang Rakernas I dan HUT ke-47 PDI Perjuangan di Jakarta, Rabu (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto angkat bicara terkait dugaan dua stafnya yang disebut-sebut terjaring operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK). Dia mengaku tidak mengetahui hal tersebut dan meminta semua pihak menunggu hasil pemeriksaan KPK.

"Sampai saat ini kami masih belum tahu karena itulah kita menunggu keputusan dan apa yang disampaikan oleh KPK," kata Hasto Kristiyanto di Jakarta, Kamis (9/1).

Baca Juga

Komentar tersebut diungkapkan menyusul cicitan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief. Dalam akun Twitter-nya, dia menyebut, ada dua staf Hasto Kristiyanto berinisial S dan D yang ikut terjaring OTT KPK.

Dia meminta semua pihak untuk tidak menyimpulkan apa pun berkenaan dengan OTT KPK tersebut. Dia juga mengimbau semua pihak untuk menunggu keterangan resmi dari KPK.

Secara khusus, dia mengakui bahwa seluruh staf sekretariat berada di bawah pertanggungjawaban sekretaris jenderal. Dia mengatakan, posisi itu bertanggung jawab atas pembinaan dan sebagainya.

Menurut dia, kalau informasi itu benar, yang bersangkutan itu salah satunya kader PDIP. Sebagai kader, mereka seharusnya bertindak dengan menjalankan garis-garis kebijakan ideologi partai, termasuk untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan hukum.

"Sehingga saya perlu lakukan penegasan bahwa sebagai sekjen saya bertanggung jawab di dalam membina seluruh staf, seluruh anggota, seluruh kader partai, karena itu memang merupakan tugas yang diberikan AD/ART," katanya.

Dia mengatakan bahwa PDIP tentu saja ikut bertanggung jawab atas apa yang menjadi tindak dari para anggota dan kader partai. Namun, dia melanjutkan, ketika itu sudah menyentuh persoalan hukum, partai tidak bertanggung jawab.

Dia lantas menyinggung cicitan Andi Arief yang dinilai mendahului penyelidikan KPK. "Beliau kan sudah sering membuat cuitan-cuitan begitu, kita tahu cuitannya gimana," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement