Jumat 10 Jan 2020 11:17 WIB

Kerajaan Inggris Cari Solusi untuk Harry dan Meghan

Kerajaan Inggris kecewa dengan keputusan Pangeran Harry dan Meghan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Kerajaan Inggris kecewa dengan keputusan Pangeran Harry dan Meghan. Ilustrasi.
Foto: AP
Kerajaan Inggris kecewa dengan keputusan Pangeran Harry dan Meghan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kerajaan Inggris kecewa dengan keputusan Pangeran Harry dan istrinya, Meghan untuk keluar dari kerajaan. Ratu Elizabeth dan para bangsawan senior Inggris sedang berupaya menggagas solusi untuk Harry dan Meghan.

Sumber kerajaan menyatakan Ratu Elizbeth, Pangeran Charles, dan Pangeran William mengatakan kepada para bangsawan senior istana untuk bekerja sama dengan perwakilan pemeirntah dalam mencari solusi bagi Harry dan Meghan. Mereka meminta agar solusi tersebut dapat diberikan dalam hitungan hari.

Baca Juga

Harry dan Meghan tidak berdiskusi dengan Ratu Elizabeth dan Pangeran Charles ketika merilis pernyataan pengunduran diri itu ke publik. Surat kabar populer Inggris melaporkan bahwa Charles dan Pangeran William sangat marah dengan keputusan tersebut.

Editor kerajaan, Robert Jobson dari Evening Standard melaporkan, sebelum Natal Harry menghubungi Charles dan menyatakan bahwa dirinya akan menghabiskan waktu lebih lama di Kanada dan Amerika. Harry mengatakan kepada ayahnya bahwa dia membutuhkan waktu untuk membuat sebuah rencana.

Harry kemudian mengirim draft proposal kepada Charles pada awal Tahun Baru. Dalam draft tersebut, Harry menjelaskan bahwa dirinya membutuhkan lebih banyak waktu untuk memikirkan kompleksitas berbagai masalah di kerajaan termasuk pendanaan. Diperkirakan Harry dan Meghan mengirimi surel draft pernyataan pengunduran diri mereka kepada Charles dan Pangeran William sekitar 10 menit sebelum mereka merilis ke publik.

Sejumlah komentator kerajaan mengkritik keputusan Harry dan Meghan yang keluar dari keluarga kerajaan. Pengumuman ini merupakan bentuk deklarasi kemerdekaan dari Istana Buckingham. Penulis kerajaan, Penny Junor, membandingkan keputusan Harry dan Meghan dengan mendiang Putri Diana yang mengumumkan bahwa dia mundur dari 50 badan amal tanpa berkonsultasi dengan siapa pun.

"Masalahnya adalah bahwa mereka tidak bekerja untuk diri mereka sendiri. Mereka bekerja untuk sebuah perusahaan keluarga dan untuk membuat pengumuman semacam ini tanpa berkonsultasi sama sekali ini sangat aneh," kata Junor dilansir Guardian, Jumat (10/1).

Dalam situs web pribadi Harry dan Meghan, mereka mengklaim hanya menerima lima persen dari pendanaan mereka untuk tugas resmi yang diambil dari dana hibah. Dana tersebut belum termasuk biaya tinggi dari keamanan atau perjalanan domestik serta perjalanan luar negeri mereka. Sementara 95 persen pendanaan mereka berasal dari pendapatan pribadi Charles dan Duchy of Cornwall.

Harry mewarisi tujuh juta poundsterling dari warisan mendiang ibunya. Selain itu, dia dan William juga mewarisi sejumlah perhiasan berharga. Hingga kini belum diketahui bagaimana cara Harry dan Meghan hidup mandiri secara finansial.

Penulis Royal Legacy, David McClure memperingatkan bahwa dalam sejarahnya, bangsawan yang menghasilkan pendapatan sendiri tidak dapat bertahan lama. Pada 2002, Earl dan Countess of Wessex mundur dari bisnis mereka setelah ada tuduhan bahwa mereka menjual status kerajaan mereka.

"Sejarah bangsawan senior menghasilkan uang adalah racun. Itu tidak bekerja dengan baik di masa lalu," ujar McClure.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement