Jumat 10 Jan 2020 13:22 WIB

Menhub Berkomitmen Agar Angkutan Massal Berjaya

Diharapkan pertumbuhan ekonomi semakin baik dengan mudahnya transportasi massal.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berkomitmen agar angkutan massal berjaya.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berkomitmen agar angkutan massal berjaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semakin baiknya infrastruktur jalan menjadi tantangan tersendiri bagi Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi untuk membuat angkutan massal berjaya. Terlebih saat ini kian mudahnya seseorang bisa menggunakan kendaraan pribadi sebagai pilihan transportasi.

Hal tersebut tak menyurutkan komitmen Budi untuk tetap memaksimalkan transportasi umum untuk menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat. "Yang ada bagaimana kita meningkatkan kapasitas layanan transportasi umum kita," kata Budi saat berbincang santai dengan Republika di kantornya, Kamis (9/1) lalu.

Baca Juga

Budi menginginkan ketika infrastruktur jalan dan transportasi umum semakin baik, hal tersebut dapat berdampak positif bgi pertumbuhan wilayah sekitar. Di daerah, kata dia, diharapkan pertumbuhan ekonominya semakin baik dengan mudahnya infrastruktur dan transportasi massal.

"Dengan adanya jalan tol, industri-industri dapat berkembang. Jangan cuma di Semarang dan Surabaya saja. Tapi di tempat lain juga diharapkan bisa tumbuh industri lokal atau komplek industri," ungkap Budi.

Saat ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub juga membuka peluang kerja sama dengan badan usaha atau swasta untuk melaksanakan proyek potensial transportasi darat. Diantaranya yakni proving ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB), 127 Terminal Tipe A, 134 Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB), dan tiga pelabuhan penyeberangan ditawarkan untuk investasi.

Direktur Prasarana Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Risal Wasal menjelaskan, sebagai inovasi pendanaan untuk pembangunan infrastruktur, saat ini pihknya tengah membuat rencana proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) untuk pembangunan proving ground BPLJSKB yang sedang dalam tahap penyiapan dokumen. "Ini diharapkan akan selesai tahap transaksi hingga tanda tangan perjanjian KPBU pada kuartal kedua 2020," ujar Risal.

Selain itu, terdapat juga proyek Pengembangan UPPKB di Pulau Sumatra dan Jawa. Saat ini menurutnya, proyek KPBU tersebut dalam tahap penyiapan dokumen Outline Business Case (OBC) dan akan memasuki tahap penyiapan dokumen.

Sementara itu mengenai terminal tipe A, Ditjen Hubdat juga akanmeningkatkan fungsinya dengan melakukan optimalisasi layanan, aset, sumber daya manusia, sistem teknologi, dan juga keuangan. “Jadi, pada tahun 2019 kami sudah menyiapkan 46 Detail Engineering Desain (DED) revitalitasi Terminal Tipe A dengan konsep mix use dan pada 2020 akan dibangun 16 Terminal Tipe A," jelas Risal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement