REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran membantah tudingan dan dugaan bahwa ia bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Ukraine International Airline. Teheran menyebut tuduhan itu merupakan kebohongan dan bagian dari operasi psikologis Amerika Serikat (AS).
Hal itu disampaikan juru bicara Pemerintah Iran Ali Rabiei. Menurut dia, tuduhan bahwa pesawat Ukraine International Airline jatuh akibat rudal Iram adalah langkah yang diperhitungkan.
Tudingan itu merupakan operasi psikologis. Rabiei juga membantah rekaman yang beredar luas di dunia maya. Dalam rekaman tersebut, tampak bahwa sebuah misil menghantam pesawat.
Rabiei mengklaim bahwa video yang dipublikasikan itu adalah kebohongan. Ia menyebut tak ada yang akan bertanggung jawab untuk hal itu.
Dia mengungkapkan sebuah komite yang bertugas menyelidiki insiden jatuhnya pesawat telah dibentuk berdasarkan peraturan dari International Organisasi Penerbangan Sipil Internasional atau International Civil Aviation Organization (ICAO).
Proses penyelidikan oleh komite tersebut akan transparan dan melibatkan para ahli dari dua negara. Rabiei menyebut perwakilan Ukraina sudah berada di Iran untuk memeriksa kotak hitam pesawat.
"Kami juga menyambut kehadiran negara-negara terkait yang warga negaranya terbunuh dalam insiden pahit dalam proses penyelidikan," ujar Rabiei pada Jumat (10/1), dikutip laman Anadolu Agency.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau telah menduga bahwa pesawat Ukraine International Airline jatuh akibat terhantam rudal Iran.
"Sekarang ada badan informasi bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh rudal darat ke udara Iran," kata Boris Johnson pada Kamis (9/1).
Menurutnya, tindakan tersebut mungkin tak disengaja. "Kami bekerja sama dengan Kanadan dan mitra internasional kami, dan sekarang perlu ada investigasi penuh, transparan," ujar Johnson.
Justin Trudeau memiliki dugaan serupa. Dia mengklaim telah menerima informasi intelijen dengan berbagai sumber yang mengarah pada dugaan tersebut.
"Bukti mengindikasikan pesawat itu ditembak jatuh oleh misil darat ke udara milik Iran. Kami menyadari ini mungkin dilakukan tanpa sengaja," kata Trudeau.
Kendati demikian dia mengakui bahwa hanya penyelidikan komprehensif dan kredibel yang dapat memastikan penyebab jatuhnya pesawat tersebut. "Saya ingin jawaban," ujarnya.
Pesawat Boeing 737 milik Ukraine International Airlines jatuh di Teheran pada Rabu. Pesawat disebut mengalami masalah teknis setelah lepas landas dari bandara Imam Khomeini.
Semua penumpang dan awak yang menumpangi pesawat Ukraine International Airline telah dinyatakan tewas. Terdapat 176 korban jiwa, dengan rincian, 82 orang Iran, 63 orang Kanada, 11 orang Ukraina, 10 orang Swedia, tiga warga Jerman, dan tiga warga Inggris.