REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Banten menjamin persediaan obat-obatan untuk menangani pengungsi banjir bandang dan longsor relatif aman dan mencukupi. "Stok obat-obatan itu tidak ada masalah dan mencukupi untuk kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat yang terdampak bencana alam," kata Plh Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Triono, Sabtu (11/1).
Pemerintah daerah terus mengoptimalkan pelayanan kesehatan di lokasi-lokasi pengungsian agar tidak menimbulkan serangan penyakit menular. Petugas medis sebelumnya tersebar di 34 posko di Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Maja, Curugbitung, Sajira, dan Cimarga.
Namun, saat ini sebagian pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing. Kendati demikian, ia tetap memaksimalkan pelayanan kesehatan dengan sistem berkeliling baik di lokasi pengungsian maupun di permukiman yang terdampak bencana banjir dan longsor.
Selain itu, obat-obatan terpenuhi dari banyak instansi dan yayasan yang melakukan kegiatan bakti sosial di posko pengungsian dan lokasi bencana. "Kami mengutamakan kesehatan agar warga yang tinggal di pengungsian tidak terserang penyakit menular," katanya.
Dia telah merujuk empat pasien warga yang terdampak banjir bandang dan longsor ke rumah sakit dan di antaranya korban hanyut. Keempat pasien yang dirujuk itu kini kondisi kesehatannya membaik dan tidak ada korban jiwa.
Petugas medis melibatkan dokter, perawat dan bidan bekerja keras untuk penanganan warga di pengungsian juga di lokasi permukiman. Bahkan, saat ini petugas medis membuka pelayanan di sejumlah permukiman yang terisolasi akibat jembatan putus dan lumpur.
Mereka membuka pelayanan kesehatan di lokasi terisolasi di Kmapung Cinyiru, Cigobang dan Muhara Kecamatan Lebak Gedong. "Kami minta petugas di lapangan agar cepat melakukan pertolongan medis jika terdapat pasien darurat," katanya.
Kepala Puskesmas Lebak Gedong Suripto mengatakan saat ini warga yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor yang mengunjungi Posko Pengungsian GOR Futsal sebanyak 1.861 orang. Para pengunjung itu bisa terlayani karena persediaan obat-obatan terpenuhi bantuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dan Kementerian Kesehatan.
Sebagian besar pengunjung itu kebanyakan terjangkit penyakit ISPA, diare dan maag karena warga tinggal di tempat yang tidak layak. "Kami minta warga jika sakit agar mengunjungi posko kesehatan guna mencegah kasus kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular," katanya.