REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan saat ini pengembangan Bandara Dewadaru, Karimunjawa, Jepara, tengah dilakukan. Jika sudah selesai, penerbangan menuju Karimunjawa bisa bertambah frekuensinya.
“Nanti pada saat bandara ini (landasan pacunya) sudah sampai 1.600 meter, kita akan tingkatkan pergerakan pesawat-pesawat terutama dari Semarang,” kata Budi usai meninjau pengembangan Bandara Dewadaru, Sabtu (11/1).
Dia menjelaskan saat ini penerbangan menuju Karimunjawa dari Semarang hanya tiga kali dalam sepekan pada Jumat, Minggu, dan Senin dengan maskapai Wings Air dari Semarang. Jika sudah bertambah landasan pacunya, Budi menargetkan penerbangan menuju salah satu lokasi pariwisata favorit turis tersebut menjadi bisa setiap hari.
Tak hanya frekuensi penerbangannya saja, Budi memastikan kapasitas penumpang yang diangkut pesawat juga nantinya ditargetkan dapat maksimal sesuai kapasitas. “Kapasitasnya pesawat ATR itu kan 72 orang, sekarang hanya bisa 50 orang terisi karena landasan pacunya masih 1.200 meter,” jelas Budi.
Dengan bertambahnya frekuensi penerbangan, Budi mengharapkan hal tersebut dapat mengakomodir kebutuhan para wisatawan atau masyarakat. Sebab menurutnya, banyak turis yang ingin berada di Karimunjawa hanya dua atau tiga hari namun harus bertambah karena menyesuaikan jadwal penerabangan.
Bahkan, Budi mengatakan tidak menutup kemungkinan adanya rute baru menuju Karimunjawa setelah pengembangan bandara selesai dilakukan. “Bisa jadi dari Kulonprogo ke sini. Karena kalau dia mau di satu tempat Borobudur bisa kombinasi ke sini,” tutur Budi.
Budi menilai penerbangan menuju Karimunjawa sangat berpotensi. Menurutnya, penerbangan dengan tiga kali dalam sepakan relatif penuh. Jumlah penumpang eksisting dalam tiga hari penerbangan dalam sepekan mencapai 180 orang.
“Pertumbuhan pesat sekali jumlah penumpangnya berlipat. Oleh karenanya kami mengajak Pemerintah Provinisi Jawa Tengah dan Jepara Jepara untuk sama-sama membangun ini. Kita yakin bahwa Karimunjawa yang hanya berjarak 40 kilometer dari Semarang ini sangat menarik untuk menjdi alternatif wisata,” ungkap Budi.
Budi menargetkan pengembangan bandara tersebut bisa selesai pada 2022 dengan kapasitas yang jauh lebih besar. Pengembangan bandara tersebut membutuhkan dana sebesar Rp 20 miliar sampai Rp 30 miliar untuk perluasan landasan pacu dan untuk terminal membutuhkan anggaran Rp 30 miliar sampai Rp 40 miliar.