REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap Prancis Stephane Peterhansel meraih kemenangan etape ketiga kalinya di Reli Dakar 2020 setelah finis di Haradh, Arab Saudi, Selasa (14/1). Mengendarai mobil buggy Mini, Peterhansel mencatatkan keunggulan tipis 15 detik dari juara bertahan Nasser Al-Attiyah.
Kedua pembalap itu tampil lebih cepat dari rival-rival mereka di etape IX yang menempuh rute Wadi Al Dawasir menuju Haradh dengan jarak total 886 km dan SS sejauh 410 km. Hasil di etape IX memangkas jarak dari pemuncak klasemen Carlos Sainz. Sementara pebalap tuan rumah Yasir Seaidan melengkapi podium di peringkat tiga, empat menit 48 detik berselang, demikian laman resmi Dakar.
Sainz finis kelima hari itu dengan jarak enam menit 31 detik dari Peterhansel, rekan satu tim di X-Raid. Posisi pembalap Spanyol itu pun terancam oleh Al-Attiyah yang dengan mobil Toyota Hiluxnya kini memangkas jaraknya hingga terpaut 24 detik saja. Peterhansel, juara dari 13 edisi Dakar, berada di peringkat tiga klasemen dengan selisih enam menit 38 detik.
"Hari ini, sekali lagi, etape dengan serangan penuh. Kami mencoba menyerang penuh dari awal, tapi tak pernah menginjak gas terlalu dalam," kata Peterhansel.
Ia mengatakan etape IX sangatlah berat dan lebih meliuk-liuk. Ia menilai kondisi lintasan kurang lebih seperti di Maroko, setelah itu terasa sangat cepat.
"Kami tak membuat kesalahan dengan navigasi. Kami hanya kehilangan waktu 10 menit, tapi itu tak berarti. Kami akan tetap memberi tekanan kepada pemimpin klasemen," kata Peterhansel yang sempat terkendala bahasa dengan Paulo Fiuza, co-driver asal Portugal, di etape pembuka.
Sementara Al-Attiyah akan berharap kepada Peterhansel yang akan mengawali etape maraton selanjutnya, menempuh rute Haradh menuju Shubaytah sejauh 608 km dengan SS sepanjang 534 km, dari posisi start terdepan untuk membuka jalan.
"Kami mencoba yang terbaik hari ini dan aku rasa ini adalah etape yang sangat bagus," kata Al-Attiyah.
Juara Dakar tiga kali asal Qatar itu juga mengaku kewalahan dengan kecepatan mobil buggy Mini di Dakar yang melakoni debut di daratan Timur Tengah itu setelah satu dekade terakhir digelar di Amerika Selatan.
"Saya cukup senang bisa memperkecil jarak dengan Carlos. Saya rasa besok dan lusa akan sangat sangat sulit bagi setiap orang. Bagi kami bertiga, masih terbuka salah satunya untuk memenangi Dakar ini," kata Al-Attiyah menatap tiga etape terakhir yang masih tersisa.
Sainz yang belum tergusur dari pemuncak klasemen sejak hari ketiga mengaku mengalami sejumlah masalah di trek. Akibatnya sang juara Reli Dakar dua kali itu kehilangan cukup banyak waktu.
"Di bagian awal kami kehilangan sedikit waktu karena kami tersesat, kami kehilangan lima menit kurang lebih. Setelah itu aku tak tahu apa yang terjadi... telapak bannya lepas dan kami harus berhenti. Bukan kebocoran, lebih kepada laminasi dari ban. Ini bukan hari yang baik bagi kami," kata Sainz.