REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Thomas Tuchel mengenalkan konsep empat penyerang atau Fantastic Four di awal tahun ini. Konsep itu sudah memakan sejumlah korban, salah satunya AS Monaco beberapa waktu lalu.
Namun Tuchel punya banyak hal untuk direnungkan ketika mencoba memasukkan 'Fantastic Four'-nya ke dalam susunan pemain yang sama. Sebab dikhawatirkan keempatnya justru tumpang tindih peran dan tidak efektif.
Pembicaraan tentang Quatre Fantastiques atau Fantastic Four terdiri dari Neymar Jr, Kylian Mbappé, Angel Di María, dan Mauro Icardi telah meramaikan media Prancis pada awal 2020.
"Kami perlu melakukan beberapa penyesuaian dan menunjukkan bahwa kami mampu mengalahkan tim lawan. Kami tidak menghadapi counter yang sama seperti pada hari Ahad karena kami bertahan dan menekan lebih baik," kata Tuchel dilansir dari situs resmi Ligue 1 pada Jumat (17/1).
Dalam dua pertandingan sebelumnya, Tuchel sempat membuat empat perubahan. Dengan Marquinhos yang cedera, Thomas Meunier dan Juan Bernat diandalkan di pertahanan, sementara di lini tengah Marco Verratti turun ke bangku cadangan. Colin Dagba, Presnel Kimpembe, dan Layvin Kurzawa masuk ke lini belakang. Posisi Verratti di lini tengah diambil oleh pemain muda Tanguy Kouassi. Perubahan komposisi tak mengubah formasi 4-4-2.
"Kami membutuhkan apa yang tersedia untuk menghadapi lawan-lawan ini. Kami memiliki kepercayaan kepadanya (Kouassi), meskipun ia bermain untuk tim U-19 pada Ahad sehingga mungkin sedikit lelah," ujar Tuchel.
Sementara itu, Quatre Fantastiques mencatatkan 61 gol musim ini. Sebanyak 37 gol di antaranya dicetak dalam delapan pertandingan terakhir. Mbappé tak mau ambil pusing soal julukan baru tersebut. Ia menekankan timnya terdiri dari 11 orang, bukan empat saja.
"Kami memiliki pemain yang sangat bagus, tetapi semua ini tentang 'Fantastic Four', sebutan itu bukan benar-benar fokus kami. Kami hanya ingin memenangkan trofi. Kami akan meninggalkan istilah itu kepada orang lain," jelas Mbappé.