Rabu 22 Jan 2020 02:47 WIB

Nelayan Natuna Berharap Bantuan Kapal

Nelayan Natuna berharap bantuan kapal sesuai dengan kebiasaan nelayan setempat.

Nelayan (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Nelayan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Nelayan Kabupaten Natuna Kepulauan Riau (Kepri) berharap mendapatkan bantuan kapal yang ukurannya disesuaikan dengan kebiasaan nelayan setempat, maksimal 7 GT. Salah satu pertimbangannya adalah biaya operasi nelayan saat mencari ikan.

Nelayan Desa Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur, Adhar menyatakan pernah mendapatkan kapal ukuran besar. Namun, karena biaya operasional kapal juga lebih banyak, maka urung digunakan nelayan.

Baca Juga

"Pompong yang diberikan besar, butuh minyak banyak. Di sini rata-rata paling besar 7 GT, kalau terlalu besar, biayanya besar, tidak sanggup," kata Adhar sebagaimana, keterangan pers lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Batam, Selasa (21/1).

Adhar mengatakan, nelayan bukannya menolak bantuan, tapi pencari ikan tidak memiliki dana untuk mengoperasikan kapal besar. Ia mengilustrasikan, kapal ukuran 3 hingga 5 GT membutuhkan 100 liter bensin untuk melaut selama 5 hari. Dan itulah kemampuan nelayan saat ini.

"Ingin punya kapal yang lebih besar, bantuan kapal 5 GT misalnya, keperluan kami segitu, agar bisa dikelola, servisnya juga enggak besar biaya," ujarnya.

Adhar mengatakan nelayan Matuna menyadari potensi bahari Natuna yang besar. Dan itu pula yang menarik kapal ikan asing untuk mengambil ikan di sana. Namun, nelayan setempat tidak dapat memaksimalkan diri karena keterbatasan alat pancing demi kearifan lokal.

Ia menegaskan, nelayan Natuna masih menjaga tradisi menggunakan alat pancing sederhana, yang tidak merusak alam. Itu pula yang menyebabkan nelayan setempat kalah dengan kapal ikan asing dalam mencari ikan di sana.

"Alat kami di sini mata pancing ulur, sementara kapal asing model pukat," sebut Adhar.

Sementara itu, ACT menyerahkan bantuan pangan kepada nelayan Natuna yang kesulitan mendapatkan ikan saat musim Utara seperti saat ini. Bantuan itu diterima nelayan dan penjaga perbatasan yang bertugas di Natuna.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement