Rabu 22 Jan 2020 14:15 WIB

Asosiasi Muslim Inggris Pilih Presiden Perempuan Pertama

Presiden baru Asosiasi Muslim Inggris adalah Raghdad Altikriti.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Muhammad Hafil
Asosiasi Muslim Inggris Pilih Presiden Perempuan Pertama. Foto: Para Muslimah di London, Inggris.
Foto: EPA
Asosiasi Muslim Inggris Pilih Presiden Perempuan Pertama. Foto: Para Muslimah di London, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dewan Syura dari Asosiasi Muslim Inggris telah memilih presiden perempuan pertamanya. Presiden baru itu ialah Raghdad Altikriti.

Altikriti memang telah berkiprah di organisasi tersebut sejak awal. Sebelumnya, ia menjabat sebagai wakil presiden dan kepala media.

Baca Juga

"Merupakan suatu kehormatan untuk dipilih sebagai Presiden perempuan pertama Asosiasi Muslim Inggris, untuk mewakili dan melayani anggota kami dari seluruh penjuru negeri," ungkap Altikriti, dilansir di 5Pillars, Rabu (22/1).

Setelah pengangkatannya, Altikriti berharap ia dapat bekerja dengan cabang dan departemen di organisasi tersebut untuk memperkuat hubungan mereka dengan masyarakat sipil dan terus mendorong perbaikan dalam masyarakat. Pasalnya, Inggris terus menghadapi perpecahan dan ketidakpercayaan yang meningkat.

Karena itu, ia berharap dengan kepemimpinan baru ini mereka dapat membawa dan mempromosikan persatuan dan rasa saling pengertian. "Meskipun kami bangga dengan momen ini, ada begitu banyak pekerjaan yang perlu dilakukan. Kami berharap ini akan membuka jalan untuk mendukung lebih banyak partisipasi wanita dan menjembatani perbedaan gender di berbagai tingkatan, mengakui bahwa tahun-tahun mendatang akan menentukan dalam tantangannya bagi Muslim Inggris," lanjutnya.

Ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus memastikan agar mereka berhasil meningkatkan kontribusi Muslim Inggris di seluruh negeri untuk masyarakat sipil dan lainnya. Asosiasi ini mengatakan, bahwa pemilihan bersejarah dan dedikasi yang luar biasa bagi organisasi telah lama menjadi inspirasi bagi banyak orang dan terus membuka jalan bagi banyak orang untuk terlibat.

Asosiasi Muslim Inggris didirikan pada 1997 dengan tujuan mendorong umat Islam untuk berpartisipasi secara proaktif dalam masyarakat Inggris. Di samping, agar lembaga ini berfungsi secara positif untuk menjadikan warga negara yang berhasil di Inggris.

Lembaga ini bekerja sama dengan pihak lain untuk mengatasi masalah kompleks yang mempengaruhi masyarakat. Termasuk, dalam hal meningkatnya kejahatan dan populasi penjara, kegagalan dalam pendidikan, penyebaran rasisme, meningkatnya kebencian anti-Islam atau Islamofobia, kecanduan narkoba, kekerasan dan semakin terputusnya saluran komunikasi pada pemuda dari masyarakat. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement