REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam mengajarkan seorang Muslim untuk berprilaku baik dan berkata santun kepada sesamanya. Terlebih kepada orang tua, baik itu orang tua kandung atau orang tua saudaranya. Namun, terkadang masih ada sebagian orang yang dengan mudahnya mengolok-olok atau menghina orang tua saudaranya.
Perilaku tersebut amatlah tak terpuji dan dilarang dalam Islam. Secuil hikmah bisa diambil dari kisah Abu Dzar yang pernah ditegur oleh Rasulullah gara-gara menghina orang tua saudaranya.
Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Abu Dzar menjelaskan dirinya pernah terlibat adu mulut dengan saudara seiman. Ibu dari saudaranya itu adalah orang ajam atau non-Arab. Kemudian Abu Dzar mengejek ibunya. Orang tersebut pun mengadukan kepada Rasulullah tentang Abu Dzar yang menghina ibunya.
Lantas ketika Abu Dzar bertemu Rasulullah, Abu Dzar pun mendapat teguran dari Rasulullah. "Wahai Abu Dzar, sungguh dalam dirimu masih terdapat sifat jahiliyah," begitu teguran Rasulullah kepada Abu Dzar.
Abu Dzar pun menjelaskan pada Rasulullah ketika laki-laki (di kalangannya kala itu) saling terlibat adu mulut dengan sesamanya, mereka pun saling mencela bapak dan ibunya. Namun, kembali Rasulullah menegaskan apa yang dilakukan Abu Dzar itu merupakan tanda sifat jahiliyah.
Bahkan dalam lanjutan hadits tersebut Rasulullah mengingatkan untuk berlaku baik kepada kepada sesama saudaranya. Misalnya, dengan memberi makan seperti makanan yang dimakannya, memberi pakian sebagaimana yang dikenakannya, serta tak membebani saudaranya. Redaksi lengkap hadits ini dapat ditemukan dalam Syarah Sahih Muslim 1661.