Jumat 24 Jan 2020 13:41 WIB

Kementan: Prototipe Vaksin Rekombinan ASF Siap Diproduksi

Pusat Veteriner Farma Kementan siap fasilitasi pengembangan vaksin ASF

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Rapat Koordinasi pengembangan vaksin ASF atau demam babi Afrika Kementerian Pertanian
Foto: Kementerian Pertanian
Rapat Koordinasi pengembangan vaksin ASF atau demam babi Afrika Kementerian Pertanian

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sejak merebaknya kasus Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) pada akhir tahun 2019 di Sumatra Utara, Kementan telah melakukan langkah-langkah strategis pencegahan dan pengendalian. Salah satu langkah jangka panjang adalah pengembangan vaksin ASF.

"Saat ini belum ada vaksin ASF yang efektif tersedia untuk pencegahan penyakit ini, sehingga saya minta 12 Pakar Kesehatan Hewan Indonesia dari Unud, Unair, IPB, Unibraw, dan UGM serta unit teknis di Kementan untuk segera mengembangkan vaksin ASF ini," ungkap I Ketut Diarmita, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Kementan.

Menurutnya, virus penyebab ASF ini sangat bandel, karena bisa tahan lama di produk dan lingkungan. Pelaksanaan strategi pengendalian dengan pengawasan lalu lintas, desinfeksi, disposal dan biosekuriti saat ini masih belum cukup membendung penyebaran penyakit.

"Pengembangan vaksin ASF ini diharapkan akan memberikan solusi ke depan untuk pencegahan penyakit," ucap Ketut.