REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat Novrial mengatakan, Dinas Pariwisata telah bertemu dengan perwakilan biro perjalanan yang membawa 150 wisatawan asal China ke Sumatra Barat.
Ia sudah menyampaikan keluhan masyarakat Sumbar yang resah karena kehadiran wisatawan China itu. Mereka khawatir para turis menularkan virus Corona yang sedang mewabah di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Menurut Novrial, pihak biro perjalanan telah sepakat untuk segera memulangkan 150 wisatawan tersebut ke negara asalnya.
"Pihak travel agent telah sepakat agar memperpendek masa kunjungan wisatawan yang mereka bawa itu di Sumbar. Sekarang sedang mencarikan alternatif untuk pemulangan," kata Novrial di Padang, Senin (27/1).
Hanya saja proses pemulangan wisatawan asal China ini menurut Novrial tidak mudah. Mereka harus mengurus perlengkapan administrasi dan teknis pemulangan ke China. Seperti pemangkasan masa berlaku visa masing-masing wisatawan dan mencarikan tiket baru agar bisa pulang lebih awal.
Rencana awal, 150 wisatawan asal Cina tersebut mengikuti rangkaian perjalanan di Sumbar sejak Ahad (26/1) sampai Kamis (30/1). Daerah yang hendak dituju ialah Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Pesisir Selatan dan Kota Padang.
Sejak menginjakkan kaki di Sumbar, wisatawan dari Kota Kunming, China itu baru berkunjung ke Kota Pariaman dan Kota Bukittinggi. Hari ini agenda kunjungan mereka ke Kabupaten Tanah Datar dibatalkan karena penolakan dari masyarakat.
Novrial menyebut sore ini rombongan wisatawan asal China tersebut sedang dalam perjalanan menuju Kota Padang sembari menantikan jadwal kepulangan ke China.
Novrial menjelaskan tiket pulang yang dikantongi sejak awal yakni untuk hari Kamis (30/1) sudah otomatis hangus karena harus dipulangkan lebih awal.
Kepala Biro Humas Pemprov Sumbar Jasman Rizal yang hari ini juga ikut pertemuan dengan pihak travel agent menyebutkan memang tidak mudah untuk mencari tiket pulang untuk para wisatawan China tersebut. Sebab pesawat yang ditumpangi 150 pelancong Cina ini adalah pesawat carteran.
"Pihak travel menghormati aspirasi masyarakat secara keseluruhan. Sudah upayakan untuk mengurus pembelian tiket agar mempercepat kunjungan ke Sumbar. Itu tidak mudah karena mereka datang kemarin carter pesawat. Jadwal 30 Januari. Jadi sekarang harus cari lagi. Tiket 30 Januari itu sudah hangus," ucap Jasman.