Selasa 28 Jan 2020 07:47 WIB

Gunung Merapi Alami Empat Gempa Tektonik Sepanjang Senin

SSatu gempa tektonik lokal dan tiga gempa tektonik jauh dikeluarkan Gunung Merapi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Israr Itah
Gunung Merapi (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Gunung Merapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gunung Merapi beberapa hari terakhir mengalami aktivitas kegempaan yang lain dari hari-hari biasanya. Sepanjang Senin (27/1), tercatat satu gempa tektonik lokal dan tiga gempa tektonik jauh dikeluarkan Gunung Merapi.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Babadan, Yulianto melaporkan, satu gempa tektonik jauh terjadi pada periode pengamatan 12.00-18.00. Terjadi dengan amplitudo dua milimeter dan durasi 118,8 detik.

Baca Juga

Kemudian, satu gempa tektonik lokal tercatat pada periode pengamatan 18.00-24.00 amplitudo dua milimeter dan durasi 25,7 detik. Periode yang sama, kembali terjadi kembali gempa tektonik jauh dengan jumlah dua gempa.

"Amplitudo 2-4 milimeter dan durasi 44,6-85,7 detik," kata Yulianto, Selasa (28/1) dini hari

Uniknya pada periode pengamatan 12 jam pertama tidak tercatat gempa apa pun dikeluarkan Gunung Merapi atau nihil untuk aktivitas kegempaan. Petugas Pos PGM Babadan, Yulianto melaporkan, cuaca cukup cerah tapi berawan.

Kemudian, masih untuk meteorologi Gunung Merapi, angin bertiup lemah ke arah utara. Sedangkan, suhu udara berkisar 15-21,4 derajat celcius, kelembaban udara 55-81 persen, dan tekanan udara 627,8-708,8 milimeter merkuri.

"Visual, gunung jelas, asap kawah tidak teramati," ujar Yulianto.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih menetapkan level II atau status waspada untuk Gunung Merapi. Potensi ancaman bahaya berupa luncuran awan panas dan jatuhan material vulkanis.

Luncuran awan panas berasal dari runtuhnya kubah lava, sedangkan jatuhan material berasal dari letusan eksplosif. Atas kondisi itu, area dalam radius tiga kilometer dari puncak masih diminta tidak terdapat aktivitas manusia.

Masyarakat diimbau mengantisipasi bahaya abu vulkanis dari kejadian awan panas maupun letusan eksplosif. Serta, diingatkan agar mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement