REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Banjir masih merendam enam kecamatan di Kabupaten Bandung hingga Selasa (28/1). Air masih menggenangi Kecamatan Baleendah, Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Rancaekek, Kecamatan Majalaya dan Kecamatan Ciparay sejak Kamis (23/1) lalu.
"Data hingga hari ini pukul 05.00 WIB, sebanyak 18.046 KK atau 59.917 jiwa terdampak banjir dengan ketinggian muka air rata-rata 10 hingga 200 sentimeter dan memaksa 1.454 KK atau 3.882 jiwa mengungsi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (28/1).
Dia mengungkapkan, sejumlah titik pengungsian masyarakat meliputi Aula Desa Dayeuhkolot, Masjid Ashofia, Masjid Baitu Haq, Masjid Al-Musofa, Masjid Argadinata, Masjid Al-Barokah, Shelter Parunghalang, Gedung Inkanas Baleendah, dan sejumlah pengungsian lainnya. Pos-pos tersebut tersebar di beberapa kecamatan.
Agus mengungkapkan, kerugian materil yang ditimbulkan akibat banjir yang terjadi karena intensitas hujan tinggi di wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung tersebut meliputi 13.881 rumah, 23 Sekolah, 79 Tempat Ibadah, 18 Fasilitas Umum dan 278 hektar sawah. Selain itu, kata dia, akses Jalan Andir menuju Ketapang masih terendam dan tidak bisa dilalui kendaraan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, BPBD Kabupaten Bandung dan tim gabungan serta dari unsur TNI/Polri terus memantau ketinggian muka air dan melakukan assesment ke lokasi kejadian. Selain itu, bantuan logistik seperti sembako dan sejumlah barang penunjang kebutuhan lainnya terus dikirimkan kepada para pengungsi.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, 23 Januari 2020 lalu. Akibatnya banjir menerjang Kabupaten Bandung. Banjir menggenangi lima kecamatan yaitu Kecamatan Baleendah, Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Rancaekek, dan Kecamatan Majalaya. Ketinggian banjir beragam mulai 10 cm hingga 200 cm.