REPUBLIKA.CO.ID, oleh Lintar Satria, Dessy Suciati Saputri, Arif Satrio Nugroho
Mahasiswa Indonesia di Wuhan, Cina, menemukan titik terang dalam proses evakuasi. Mahasiswa Huazhong University of Science and Technology, Wuhan, Cina, Khoirul Umam Hasbiy mengatakan, hingga kini memang belum ada proses evakuasi.
Namun mahasiswa sudah diminta untuk menyiapkan paspor, izin orang tua dan perlengkapan administratif lainnya. Ia berharap proses evakuasi dan bantuan kerja sama dari KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia), Kementerian Luar Negeri, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), dan TNI AU berjalan dengan baik dan lancar.
Di sisi lain Khoirul mengakui banyak mahasiswa yang tidak yakin dengan syarat karantina 28 hari. Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) AU Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto mengatakan warga negara Indonesia (WNI) yang berhasil dievakuasi dari Cina akan menjalani karantina di Tanah Air.
"Dilema karantina 28 hari, kami masih galau untuk karantina ini, sebagian besar mahasiswa di kampus saya sudah setuju, sebagian lagi masih berkonsultasi dengan orang tua dan orang terdekatnya," kata Khoirul, Kamis (30/1).
Khoirul mengatakan, saat ini ia berusaha menyakinkan mahasiswa-mahasiswa yang lain untuk dikarantina di Indonesia. Menurutnya, karantina di Indonesia membuat para mahasiswa lebih terjaga dan terawat dibandingkan harus tetap bertahan di asrama kampus.
Dalam pernyataannya tersebut Khoirul juga membeberkan perkembangan mahasiswa Indonesia yang kemarin (29/1) dilaporkan mengalami gejala batuk. Ia mengkonfirmasi mahasiswa tersebut tidak terjangkit virus Corona dan hanya mengalami gejala batuk biasa.
"Dan berangsur membaik hari ini," tambah Khoirul.
Saat ini, ada sekitar 97 orang WNI yang masih berada di Wuhan. Pemerintah China sudah menutup akses keluar-masuk dan menghentikan operasi transportasi publik di titik awal penyebaran virus korona itu.
Saat ini ada dua mahasiswa asal Kabupaten Muba yang kuliah di China. Salah satunya Rizky Andika (jaket hitam).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah akan segera memutuskan rencana evakuasi WNI di Wuhan, China pada sore ini melalui rapat internal. Jokowi pun mengaku telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi agar mulai membahas rencana evakuasi.
"Tadi sudah saya sampaikan pagi tadi saya sampaikan kepada Menlu untuk mulai menjajaki mengenai itu tapi juga tahapan-tahapannya baru sore ini kita lakukan. Sore ini baru kita akan putuskan," ujar Jokowi di Puspitek, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Kamis (30/1).
Jokowi menegaskan, opsi evakuasi WNI di Wuhan pun telah disiapkan sebelumnya. Namun, evakuasi juga memerlukan prosedur. Selain itu, pemerintah juga perlu menyiapkan berbagai hal terkait evakuasi termasuk prosedur karantina dan lokasinya.
"Kalau ini kita evakuasi masuknya seperti apa, kemudian setelah dibawa ke sini apakah ada karantina dalam jumlah banyak itu di mana. Ini hal seperti ini jangan dianggap gampang, harus disiapkan betul karena ini menyangkut sekali lagi ini, menyangkut virus," jelas Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan kemungkinan besar proses evakuasi akan melibatkan TNI. Sebab menurutnya, TNI-lah yang paling siap untuk melakukan evakuasi para WNI di Wuhan. Di samping itu, kata dia, TNI juga telah menyatakan kesiapannya.
"Ya memang yang paling siap menurut saya memang dari TNI berhubungan bidang kesehatan. Kita kan ada misalnya tim di RSPAD," ujar dia.
Pelaksanaan evakuasi pun tinggal menunggu perintah dari Presiden setelah diputuskan melalui rapat internal pada sore ini. Menurut Jokowi, keputusan evakuasi ini juga mempertimbangkan regulasi dan aturan di negara China.
"Artinya kita tinggal memutuskan tapi juga melihat di sana. Ini bukan negara kita loh. Bukan di negara kita, di negara orang lain yang memiliki regulasi, yang memiliki aturan-aturan yang ada," jelas Jokowi.
Mahasiswa asal Aceh, Zamzami (kedua kiri) bersama penumpang lainnya menjalani pemeriksaan sesampai dari Hongkong saat tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Rabu (29/1/2020).
Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu RI) menjamin tidak ada masalah anggaran dalam rencana pemulangan warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China terkait penyebaran Virus Corona. Kemenlu menjamin skenario evakuasi telah disiapkan.
"Kami siapkan charter flight dari civil flight. Dari Kemenlu bisa menjamin bahwa anggaran tidak ada masalah," kata Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI Desra Percaya dalam rapat bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta pada Kamis (30/1).
Kekhawatiran soal anggaran ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI Teuku Riefky Harsya dari Fraksi Partai Demokrat. Ia khawatir, penyelamatan WNI dari Wuhan itu harus terhambat dengan dana kontingensi yang tak keluar.
"Harus disiapkan dari awal. Jangan sampai evakuasinya momentumnya cuma punya waktu dua hari sementara untuk nunggu dana satu minggu akhirnya momentum itu tertutup kembali dan malah makin terisolasi," ujar Riefky.
Sejauh ini Kemenlu masih mematangkan rencana evakuasi atau contingency plan bagi WNI yang berada di Wuhan, China terkait wabah Virus Corona. Pematangan itu dilakukan Kemlu dengan berkoordinasi dengan kementerian terkait lainnya.
"Siang ini di Kemenlu ada rapat lintas Kementerian untuk mematangkan evakuasi dengan contingency plan, bukan hanya di Wuhan, Hubei tapi juga di luar provinsi juga," kata Desra.
Desra mengatakan, saat pertama kali terjadi outbreak virus Corona di China, Menlu Retno Marsudi langsung melakukan koordinasi. Sedari awal, ujar Desra, rencana evakuasi WNI telah muncul.
"Opsi evakuasi sudah kita perhitungkan, kita segera buat contingency plan," ujarnya.
TNI telah menyatakan siap mengambil peran dalam evakuasi ini. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan, TNI telah menyiapkan sejumlah sarana pendukung untuk evakuasi WNI yang berada di Wuhan, China. Beberapa sarana yang disiapkan di antaranya pesawat terbang, tenaga medis, hingga baju tahan virus.
Hadi menyatakan telah memberi instruksi pada Kepala Pusat Kesehatan TNI bersama Dinas Kesehatan TNI untuk menyiapkan segala peralatan yang mungkin dibutuhkan dalam proses evakuasi dari daerah asal Virus Corona itu.
"Termasuk baju astronot yang putih-putih itu, termasuk juga ruang isolasi itu saya juga minta, termasuk juga alat untuk memonitor panas tubuh manusia. Itu sudah saya siapkan semua," ujar Hadi di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta (30/1).
Dukungan untuk evakuasi itu, kata Hadi, termasuk di antaranya adalah pesawat milik TNI yang bisa digunakan untuk mengangkut WNI dari Wuhan. TNI menunggu koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri kapan evakuasi diberangkatkan.
Menangkal Infeksi Virus Corona