Jumat 31 Jan 2020 14:22 WIB

Dirut KAI Pastikan Kereta Cibatu-Garut Terjangkau Masyarakat

Jalur Cibatu-Garut telah mati sejak 36 tahun silam diaktifkan kembali.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Dwi Murdaningsih
Dirut PT KAI Edi Sukmoro (rompi hijau) meninjau Stasiun Garut, Jumat (31/1).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Dirut PT KAI Edi Sukmoro (rompi hijau) meninjau Stasiun Garut, Jumat (31/1).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Penyelesaian proyek reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut tinggal menghitung hari. PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus memastikan kesiapan sarana dan prasarana jelang pengoperasian kembali jalur yang telah mati sejak 36 tahun silam itu.

Satu rangkaian kereta inspeksi milik PT KAI untuk kali pertama masuk ke Stasiun Garut, Jumat (31/1). Rombongan yang langsung dipimpin Direktur Utama (Dirut) PT KAI Edi Sukmoro itu mengecek ketahanan jalur dari Stasiun Cibatu ke Stasiun Garut. Pada sekira pukul 11.15 kereta inspeksi mulai memasuki Stasiun Garut.

Baca Juga

Antusias warga yang ingin langsung melihat kereta itu dari dekat pun tak terbendung. Ketika kereta berhenti di stasiun, warga pun mulai mendekatinya, mengabadikan momen dengan mengambil foto.

"Saya merasa bahagia sekali dan mengucapkan terima kasih kepada pemerimtah dan masyarakat yang mendukung reaktivasi tembus sampai Stasiun Garut," kata Edi di Stasiun Garut, Jumat.

Dia ingin menyaksikan langsung kesiapan Stasiun Garut. Ia mengatakan, jalur kereta yang terakhir digunakan pada 1983 itu dicencakan akan diuji coba operasi mulai Februari 2020.

Dalam uji coba itu nantinya bukan hanya dengan lokomotif, melaikan juga membawa rangkaian kereta dan penumpangnya. Hal itu dinilai perlu lantaran jalur baru itu harus terus dilewati terus untuk menguji ketahanan rel.

"Kita mumgkin akan resmikan uji coba pada pekan kedua Februari. Semua kiri kanan akan kita lengkapi dan berharap masyarakat Garut, Wanaraja, bisa naik. Bisa bablas ke Cibatu, Bandung, bahkan Jakarta, bisa dengan harga terjangkau," kata dia.

Edi mengatakan, uji coba dilakukan juga sekaligus untuk menunggu perizinan turun dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Ia berharap perizinan itu dapat cepat dikeluarkan oleh Kemenhub.

Selama uji coba, masyarakat Garut akan digratiskan jika ingin menaiki kereta api Cibatu-Garut. Namun, belum dipastikan berapa lama tiket kereta api Cibatu-Garut akan digratiskan.

"Saya sudah komunikasi dengan Dirjen (Perkeretaapian). Secepatnya kalau bisa. Minggi ke dua kita uji coba, 7-10 hari setelah itu kalau perizinan turun, kita bisa operasikan secara komersial," kata dia.

Edi mengaku belum mengetahui besaran harga tiket yang akan diberlakukan untuk kereta api Cibatu-Garut. Besaran harga tiket disebut masih dalam perhitungan. Namun, ia memastikan tiket akan dipatok dengan harga terangkau oleh masyarakat Kabupaten Garut.

Menurut dia, dengan harga tiket yang terjangkau, akan semakin banyak orang yang menggunakan kereta api untuk datang ke Garut. Dampaknya, perekonomian di daerah berjuluk "Swiss van Java" dapat terbangun.

Edi menambahkan, kereta Cibatu-Garut juga untuk memawa barang. Sebab, ia menilai Kabupaten Garut memiliki banyak potensi yang dapat dibawa ke luar wilayahnya, baik hasil kerajinan tangan maupun hasil bumi.

Menurut dia, kapasitas Stasiun Garut bisa memuat kereta hingga 16 rangkaian. Namun, tahap pertama kereta yang beropesi kemungkinan hanya delapan rangkaian ditambah dua rangkaian untuk barang.

Kendati demikian, dikarenakan jalur Cibatu-Garut masih single track, dalam sehari hanya akan ada empat perjalanan Cibatu-Garut. Sementara untuk mengatasi antusias penumpang, rangkaian kereta akan dibuat panjang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement