Jumat 31 Jan 2020 15:11 WIB

Tiga RS di Jakarta Dipersiapkan untuk Hadapi Virus Corona

RS Persahabatan, Sulianti Saroso dan Gatot Subroto disiapkan untuk pasien Corona

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas medis menggunakan pakaian biosafety saat penyuluhan terkait pencegahan dan edukasi infeksi novel coronavirus (2019-nCov). RS Persahabatan, Sulianti Saroso dan Gatot Subroto disiapkan untuk pasien Corona
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas medis menggunakan pakaian biosafety saat penyuluhan terkait pencegahan dan edukasi infeksi novel coronavirus (2019-nCov). RS Persahabatan, Sulianti Saroso dan Gatot Subroto disiapkan untuk pasien Corona

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak tiga rumah sakit di Jakarta telah dipersiapkan untuk menghadapi kasus virus corona Wuhan. Ketiga rumah sakit tersebut antara lain RSUP Persahabatan di Jakarta Timur, RSPI Sulianti Saroso di Jakarta Utara dan RSPAD Gatot Subroto di Jakarta Pusat.

Ketiga rumah sakit tersebut telah mempersiapkan fasilitas sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) seperti ruang isolasi beserta alat bantu pernapasan, dan staf medis yang cukup dan mumpuni.

Baca Juga

Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, dr. Erlina Burhan SpP(K), MSc, PhD mengungkapkan pihak rumah sakit telah menyediakan ruangan untuk belasan pasien. "Kami sudah siap, kami punya satu bangsal atau ruang isolasi, dua ruangan pakai ventilator, yang lainnya ruang rawat biasa ada 12 bed," ujar dr Erlina saat ditemui di Jakarta, Kamis (30/1).

Ia juga menjelaskan bahwa rumah sakit telah menyiapkan tata laksana isolasi dan karantina sesuai petunjuk WHO. Dengan fasilitas tersebut, pihak rumah sakit dapat merawat suspek virus Corona Wuhan. Kendati begitu, dr Erlina berharap tidak ada satupun kasus positif di Indonesia.

Sementara itu per Kamis (30/1), Kementerian Kesehatan mengatakan tidak ada satupun kasus terkonfirmasi positif virus corona Wuhan di Indonesia. Terdapat 34 orang dari seluruh Indonesia yang dirumorkan terinfeksi virus ini, tetapi hanya 16 orang yang masuk dalam pemantauan.

Dari sebanyak 16 orang tersebut sebanyak 8 orang masih dalam proses pengecekan virus, 5 orang dinyatakan negatif dan sisanya sudah pulang karena kembali sehat. Sementara itu WHO baru saja menyatakan virus Corona Wuhan sebagai darurat global, karena wabah terus menyebar di luar China.

"Alasan utama deklarasi ini bukanlah apa yang terjadi di China tetapi apa yang terjadi di negara lain," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Kekhawatirannya adalah bahwa itu dapat menyebar ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah.

Setidaknya 213 orang telah meninggal di China, dengan hampir 10 ribu kasus virus. WHO mengatakan ada 98 kasus di 18 negara lain, tetapi tidak ada kematian.

Sebagian besar kasus internasional terjadi pada orang-orang yang pernah ke kota Wuhan di China, di mana wabah dimulai.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement