Sabtu 01 Feb 2020 05:20 WIB

AS Keluarkan Peringatan Perjalanan ke China

Peringatan AS berada di level keempat.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Wanita mengenaka masker di Hong Kong, Jumat (31/1). WHO sudah mendeklarasikan darurat kesehatan bagi corona yang bermula Kota Wuhan, China.
Foto: AP
Wanita mengenaka masker di Hong Kong, Jumat (31/1). WHO sudah mendeklarasikan darurat kesehatan bagi corona yang bermula Kota Wuhan, China.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan perjalanan ke China untuk warganya, menyusul status siaga dari epidemi virus corona secara global. Peringatan berada di level keempat yang berarti meminta agar orang-orang di negara itu benar-benar mempertimbangkan untuk membatalkan perjalanan ke Negeri Tirai Bambu sementara waktu.

Selain itu, Pemerintah AS juga mengeluarkan saran perjalanan melalui Departemen Luar Negeri agar para warga yang saat ini berada di China mempertimbangkan penggunaan transportasi umum. Sebelumnya, evakuasi warga AS di Wuhan kota di mana wabah virus corona pertama kali muncul dilakukan.

Baca Juga

“Pemerintah AS memiliki kemampuan terbatas untuk memberikan layanan darurat kepada warga AS di Provinsi Hubei,” ujar saran perjalanan yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri AS pada Jumat (31/1).

Setidaknya 240 warga AS di Cina telah diberangkatkan dari Bandara Internasional Wuhan Tianhe pada Rabu (29/1) menggunakan pesawat sewaan. Seluruh penumpang yang dibawa kemudian menjalani pemeriksaan terlebih dahulu dan akan ditahan sementara, selama kurang lebih tiga hari di pangkalan militer di California, untuk dipantau apakah memiliki gejala virus corona.

Para pejabat kesehatan AS mengatakan tidak akan membuat karantina bagi para warga yang dievakuasi dari China. Termasuk mereka yang berasal dari Wuhan, kota yang merupakan tempat pertama kalinya virus corona jenis baru ditemukan.

Belum ada satu warga AS yang dievakuasi dari China menunjukkan tanda dan gejala terinfeksi virus corona. Namun, mereka dilaporkan dengan sukarela bersedia menetap lebih dahulu di pangkalan militer di California untuk menjalani pemeriksaan.

Virus corona jenis baru yang berasal dari Wuhan sejak akhir 2019 membuat lebih dari 7.700 orang terinfeksi. Selain itu, 170 kematian terkait penyakit dari virus ini dilaporkan terjadi di Cina.

Jumlah kasus infeksi virus corona hingga saat ini yang dikonfirmasi terjadi di wilayah daratan Cina sendiri telah melampaui jumlah infeksi selama wabah SARS (sindrom pernapasan akut parah) pada 2002-2003. Namun, angka kematian coronavirus masih tetap lebih rendah daripada 348 orang di China yang meninggal akibat SARS.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement