REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 30 guru SD Muhammadiyah Program Khusus Kota Barat Solo mengikuti lomba inovasi media pembelajaran. Para guru yang tergabung dalam klaster muatan pelajaran tersebut saling adu kreativitas dalam pembuatan media pembelajaran.
Sementara itu juri dalam lomba inovasi media pembelajaran tersebut langsung dari Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Basuki Haryono, Pengawas Sekolah Titik Sayekti dan Kepala Sekolah Nursalam.
Setiap kelompok klaster diberikan kesempatan untuk mempresentasikan media pembelajaran atau alat peraga yang telah dibuat. Sebelumnya para guru tiap kelompok diberi waktu selama dua pekan untuk membuat media atau alat peraga tersebut. Kriteria penilaian lomba sendiri diantaranya keaslian karya, kesesuaian materi, kemenarikan, kreatifitas, efektifitas, dan penampilan saat presentasi.
Peserta dari kelompok klaster IPS, Dwi Hati Syukur Lestari menyambut baik lomba ini. Kelompoknya membuat alat peraga yang diberi nama Rapazzle Keberagaman.
"Rapazzle merupakan akronim dari rangkaian peta buta dan puzzle yang berisi puzzle keberagaman tarian daerah, rumah adat, dan pakaian adat nusantara," ujarnya seperti rilis humas SD Muhammadiyah PK Kota Barat yang diterima Republika,co.id pada Sabtu (1/2).
Ia menambahkan bahwa melalui lomba ini kelompoknya semakin tertantang untuk lebih kreatif dalam mengajar, salah satunya melalui pembuatan alat peraga yang menarik.
Sementara itu Kepala SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo, Nursalam yang juga menjadi salah satu juri mengungkapkan bahwa lomba ini merupakan upaya sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran para guru.
"Guru merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan kurikulum, sehingga harus selalu ditingkatkan kompetensi dan kreativitasnya," ungkapnya.
Ia berharap melalui lomba ini guru semakin terpacu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. "Meskipun lomba ini sifatnya internal, tapi aaya melihat para guru sangat antusias menampilkan karya terbaik," pungkasnya.