REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengonfirmasi tidak seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) di Provinsi Hubei, Cina dipulangkan ke Indonesia. Dari 245 WNI, sebanyak 238 orang terbang menggunakan Batik Air dan tiba di Bandara Hang Nadim Batam, Ahad (2/2) pagi tadi.
"Jumlah final yang boarding dari Bandara Wuhan, 238 eks Provinsi Hubei dan 5 Tim Aju (advance) KBRI," ujar Fadjroel, Ahad (2/2).
Seluruh WNI dari Kota Wuhan dan sekitarnya tersebut akan menjalani transit observasi di pangkalan militer TNI di Natuna yang memiliki fasilitas lengkap rumah sakit yang dikelola tim dokter dari tiga mantra (AD, AU, AL). Hal ini sesuai dengan kesepakatan antara Menteri Luar Negeri, Menteri Kesehatan, dan Panglima TNI.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sebanyak empat orang WNI lebih memilih tetap tinggal di Hubei. Keempatnya sudah membuat surat pernyataan atas pilihannya tersebut. Sementara itu, ada tiga orang yang tidak lolos pengecekan kesehatan yang dijalankan pemerintah Cina.
"Ini membuat kita nyaman karena yang berangkat ke kita sudah dipastikan oleh pemerintah cina adalah orang-orang sehat. Tetapi peraturannya. Mendarat di sini saya yang harus memastikan mereka sehat. Sehat betul apa tidak. Standarnya sama apa tidak," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.