REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Negara Indonesia yang dipulangkan dari Provinsi Hubei, China dan sedang menjalani masa obeservasi di Natuna menjalani pemeriksaan kesehatan sebanyak dua kali sehari. Ini merupakan bagian dari proses karantina kesehatan sesuai standar kesehatan dunia.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Anung Sugihantono di Kementerian Kesehatan Jakarta, Senin, mengatakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan Ahad (2/2) malam dan pagi hari ini seluruh WNI dinyatakan sehat.Pengukuran suhu tubuh dilakukan usai mereka olahraga dan sarapan.
Sebanyak 238 WNI yang dievakuasi dari Hubei ditempatkan di hangar yang sudah disiapkan dengan modifikasi tertentu. Mereka ditempatkan di 10 tenda dengan tujuh kamar, laki-laki dan perempuan terpisah.
Selain itu, sebanyak 27 anggota tim penjemput lainnya di luar tenaga kesehatan ialah lima anggota tim advance dari Kemlu RI dan 15 kru Batik Air ditempatkan terpisah tidak di dalam satu kompleks hanggar. Mreka tetap di dalam ring satu wilayah karantina yang aksesnya dibatasi dari lingkungan luar.
Pemerintah juga memberikan perhatian dan pemantauan kepada 238 WNI yang telah dipulangkan ke Indonesia karena diketahui melakukan kontak dengan tiga orang WNI yang gagal pulang dikarenakan tidak lolos skrining kesehatan di China. Pemerintah juga sudah menyiapkan agenda kegiatan harian untuk WNI di Natuna mulai dari olahraga, beberapa kegiatan kesenian, dan juga dukungan pelayanan lain selama 14 hari masa observasi.
"Pemerintah sudah melakukan pendataan terhadap tiga orang saudara kita yang tidak bisa ikut pulang. Karena dua batuk pilek, satu demam. Waktu berangkat kan masih bersamaan dengan rekan-rekan yang jumlahnya 238 itu, kita lebih waspada," kata Anung.