REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu penggagas Gerakan Kebajikan Pancasila Iman Partogi HS mengucapkan bela sungkawa atas wafatnya pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, yang juga merupakan seorang tokoh bangsa, KH Shalahuddin Wahid. Partogi mengatakan, Shalahuddin Wahid atau kerap disapa Gus Sholah merupakan salah satu pendiri Gerakan Kebajikan Pancasila pada 7 Desember 2015 lalu bersama Buya Syafii Ma'arif, Saifullah Maksum dan Sabar Mangadoe.
"Saat itu kami berlima mempunyai cita-cita agar Pancasila sebagai dasar negara harus dilembagakan. Kata Togi, pelembagaan itu kini sudah terwujud dengan nama Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) dan berubah menjadi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau disingkat BPIP," kata Partogi, Senin (3/2).
"Suatu hari di tahun 2015 bersama Gus Sholah dan Buya Maarif menyuarakan Pancasila. Selamat jalan Gus, cita-citamu agar Pancasila harus dilembagakan sudah terwujud. Terima kasih untuk semuanya," kata Partogi.
Partogi mengajak semua komponen bangsa mendoakan kepergian Gus Sholah yang meninggal di usia 77 tahun tersebut. "Tentunya kami merasa sangat kehilangan salah satu tokoh nasional, guru bangsa yang humanis dan pluralis. Semoga kesalahan Gus Sholah diampuni Allah SWT dan diterima amal kebaikannya," ucap Partogi.
Diketahui Gus Sholah merupakan putra pahlawan nasional sekaligus adik kandung dari Presiden ke-4 RI K.H. Abdurrahman Wahid berpulang dalam usia 77 tahun di Rumah Sakit Harapan Kita pukul 20.55 WIB.