Selasa 04 Feb 2020 08:30 WIB

Impor Pangan dari Cina Disetop

Virus itu sejauh ini telah merenggut nyawa 360 orang di Cina dan satu di Filipina.

Foto kamar pasien di Rumah Sakit Huoshenshan, Wuhan. China membangun rumah sakit baru yang dikhususkan untuk mengatasi virus Corona.
Foto: Shepherd Zhou/EPA
Foto kamar pasien di Rumah Sakit Huoshenshan, Wuhan. China membangun rumah sakit baru yang dikhususkan untuk mengatasi virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus melebarkan upaya pencegahan masuknya virus korona baru (2019-nCoV). Sebelumnya, pemerintah memutuskan pelarangan ketibaan pendatang dari Cina daratan dan seluruh impor pasokan pangan dan Negeri Tirai Bambu akan dihentikan sementara.

"Kita akan setop sementara pasokan makanan dan minuman dari negara yang terjangkit virus tersebut. Bahkan, turis pun sudah disetop. Ini demi mengantisipasi kondisi kita dan secara keseluruhan supaya mencegah tersebarnya virus," kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Pasar Senen, Jakarta, Senin, (3/2).

Baca Juga

Ia melanjutkan, Indonesia memiliki penduduk sebanyak 267 juta jiwa. Sebab itu, harus sangat berhati-hati dengan potensi merebaknya virus korona. "Ya bagi pengusaha harus terima karena memang begitu kondisinya. Hanya saja bukan sama sekali disetop. Artinya, sampai nanti kondisi virus itu masalahnya selesai," tutur Agus.

Virus itu sejauh ini telah merenggut nyawa 360 orang di Cina dan satu di Filipina. Sedikitnya 17 ribu warga Cina tertular beserta 150 orang yang tersebar di 23 negara lain.

Mendag mengatakan, belum tahu sampai kapan impor pangan dari Cina diberhentikan. Ia memisalkan, saat SARS-CoV mewabah di Cina pada 2002, penutupan impor pangan dari Cina sempat diberlakukan selama sembilan bulan. "Mudah-mudahan sekarang lebih cepat dari yang dulu. Kita berdoa semua. Ini kan keadaan force majeurs. Kita harus hadapi dengan bijak, dan secara detail bagaimana kasus kita tangani," ujarnya.

Agus menyatakan, impor bawang putih dari Cina pun dihentikan sementara. Perlu diketahui, selama ini 90 persen kebutuhan bawang putih di Indonesia dipenuhi lewat impor. “Kalau kita impor sekarang apa mau terjangkit virus dari makanan itu nggak ada yang mau kan? Ini kan barang makanan yang langsung dikonsumsi kita semua. Jadi harus hati-hati," kata dia.

Menurut dia, pemberhentian impor tersebut akan segera diputuskan dalam waktu dekat. Nantinya, Pemerintah Indonesia akan mencari pengganti negara lain jika terjadi kekurangan stok kebutuhan makanan dan minuman. "Nanti pasti ada alternatif kalau memang bahan itu tetap dibutuhkan dan tidak ada kekosongan di Indonesia, otomatis kita mencari penggantinya saya rasa itu ada," ucapnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sejauh ini yang paling terpukul dari wabah virus korona adalah sektor pariwisata Tanah Air. Sebab, wisatawan mancanegara yang datang dari negeri Cina tergolong signifikan dengan jumlah hampir mencapai dua juta orang per tahun atau 12 persen dari total pengunjung.

Kendati demikian, menurut Airlangga, Indonesia masih mengawasi dampak terhadap industri lain, seperti makanan, minuman, dan lainnya. ”Kalau kita mengurangi impor dari Cina berarti kita ada pengurangan defisit impor dari Cina. Kita carikan alternatifnya," ujar Airlangga.

Di sisi lain, lanjut dia, impor dari Cina dalam bentuk makanan dan minuman ataupun bahan baku sebagian besar pun bukan berasal dari Cina. "Tentu ini yang akan kita akan lihat lagi," kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mengeluarkan sejumlah kebijakan terbaru untuk mengadang penyebaran virus korona baru dari Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Cina (RRC). Di antaranya, menutup pintu masuk ke Tanah Air bagi pendatang-pendatang dari Cina daratan sejak Rabu (3/1).

Pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrival untuk warga negara Cina yang bertempat tinggal di Cina daratan juga untuk sementara dihentikan. Pemerintah juga meminta warga negara Indonesia untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke Cina daratan.

Kebijakan-kebijakan itu diambil setelah pemerintah berhasil mengevakuasi 238 orang dari Hubei, Ahad (2/2). Para WNI yang kebanyakan mahasiswa tersebut saat ini tengah menjalani masa isolasi dan observasi di Pulau Natuna, kepulauan Riau.

photo
Petugas berpakaian pelindung lengkap mengecek barang penumpang yang berhasil dievakuasi dari Wuhan, China, di bandara Marseilles, Prancis, Ahad (2/2).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan, pasokan bawang putih dalam negeri cukup terkait pelarangan impor dari Cina. "Cadangan untuk bawang putih panen lokal kami sudah siapkan. Insyaallah memenuhi apa yang menjadi kebutuhan," ujarnya pada kesempatan serupa. Ia menambahkan, pemerintah pun masih memiliki stok cadang dari impor yang dilakukan sebelumnya.

Sementara itu, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) II atau Pelindo II menyatakan, mendukung penuh keputusan pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menghentikan sementara barang impor dari Cina. SDVP Komunikasi Korporasi Pelindo II Fajar Setyono mengatakan, Pelindo II akan mengikuti arahan pemerintah, termasuk pelarangan impor makanan dan minuman dari Cina.

"Dari sisi pelabuhan sebagai pintu gerbangnya, kita relatif mendukung keputusan dari pemerintah, dan pasti ada alasannya terkait pelarangan impor tersebut," ujar Fajar kepada Republika, kemarin.

Fajar menyampaikan fokus utama Pelindo II sebatas pada aktivitas bongkar-muat kapal. Mengenai pengawasan terhadap makanan dan minuman impor dari Cina, menurut dia, ada sejumlah institusi yang memiliki kewenangan.

"Di pelabuhan terdapat beberapa institusi yang bekerja bersama-sama, kalau dari sisi barangnya tentu ada sektor yang memimpin dari teman-teman di institusi yang berwenang, misalnya kalau isi barang, di kepabeanan," ucapnya.

photo
Petugas berpelindung lengkap berjalan di lobby Gedung Shanghai Stock Exchange, Senin (3/2). Akibat wabah virus corona baru, para Investor telah menghapus 393 miliar dolar AS dari indeks saham acuan China.

Saham anjlok

Pasar saham dan komoditas Cina turun tajam di sesi perdagangan pertama setelah liburan Tahun Baru Imlek yang diperpanjang pada Senin (3/2). Penyebabnya, investor membuang aset berisiko sebagai respons terhadap meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran virus korona Wuhan di seluruh Cina.

Indeks Shanghai Composite dibuka turun delapan persen pada level terendah sejak Februari 2019. Jika kerugian berlanjut, itu akan menjadi penurunan harian terbesar sejak 2015. Indeks Shenzhen Composite juga anjlok 7,749 persen. Semua indeks turun hampir sembilan persen pada awal perdagangan.

Nilai tukar yuan terhadap dolar AS dibuka pada level terlemahnya tahun ini di perdagangan darat. Komoditas yang diperdagangkan di Shanghai juga jatuh, menyusul penurunan global. Minyak mentah Shanghai, bijih besi Dalian, dan tembaga Shanghai semuanya turun dengan batas hariannya.

Bank sentral Cina mengumumkan pada Ahad (2/2), mereka akan menyuntikkan likuiditas senilai 1,2 triliun yuan (sekitar Rp 2.349 triliun) ke pasar melalui operasi pasar reverse repo. Bank sentral Cina menyatakan, keseluruhan likuiditas dalam sistem akan menjadi 900 miliar yuan (sekitar Rp 1.762 triliun) lebih dibanding pada periode yang sama tahun lalu. n iit septyaningsih/novita intan/muhammad nursyamsi/mimi kartika/idealisa masyrafina/antara/reuters ed: fitriyan zamzami

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement