REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan, Mahfud MD, berencana mengikuti kegiatan istigasah yang digelar di Natuna. Kegiatan tersebut digelar sebagai bentuk permohonan pemberian kebaikan kepada Tuhan.
"Saya tanggal enam bersama beberapa pejabat terkait akan ke Natuna untuk menghadiri Istighosah. Doa bersama cara orang Indonesia untuk memohon kepada Tuhan bagi kebaikan bersama," jelas Mahfud di kantornya, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (4/2).
Di samping itu, pemerintah menjamin penyelesaian pemulangan warga negara Indonesia (WNI) dari China terkait virus korona dilakukan dengan akurat dan tidak membahayakan masyarakat Natuna. Para WNI itu sebenarnya dalam keadaan sehat, tapi pemerintah perlu melakukan standar internasional.
"Pemerintah menjamin bahwa penyelesaian pemulangan WNI di sana itu dilakukan dengan akurat tidak membahayakan masyarakat Natuna," ujar Mahfud.
Pemerintah, Mahfud, akan menangani WNI yang di karantina di Natuna secermat mungkin dan terus melakukan komunikasi dengan masyarakat lokal. Bukan hanya itu, Mahfud mengatakan, Menkes menjami untuk bertindak terdepan untuk menghadapi segala risiko yang ada.
"Menjaminkan badannya untuk bertindak lebih dulu dibandingkan dengan yang lain, misalnya dalam menghadapi risiko-risiko itu. Jadi lebih tinggi dari pada sekadar menjamin," tuturnya.
Ia menjelaskan, WNI yang dievakuasi dari China sebenarnya dalam keadaan yang sehat. Hanya saja, pemerintah perlu melaksanakan standar internasional dengan melakukan karantina terhadap mereka terlebih dahulu sebelum dipulangkan ke kediaman masing-masing.
"Maka dilakukan hal yang seperti sekarang ini, di mana dikarantina dulu, diperiksa setiap hari sampai sekian hari. Dengan catatan Menkes berada di paling depan di bidang ini," kata Mahfud.