Selasa 04 Feb 2020 15:28 WIB

Temui Wapres, Soksi Diminta Jaga Kondusifitas Partai Golkar

Wapres berharap agar Soksi berkontribusi dalam menjaga kondusifitas politik nasional

Jajaran pengurus Dewan Pimpinan Nasional Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) usai menemui Wakil Presiden Ma
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Jajaran pengurus Dewan Pimpinan Nasional Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) usai menemui Wakil Presiden Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jajaran pengurus Dewan Pimpinan Nasional Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Selasa (4/2). Dalam pertemuan tersebut, Wapres Ma'ruf berharap agar Soksi berkontribusi dalam menjaga kondusifitas politik nasional.

Wakil Ketua Umum Soksi Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, pesan Wapres itu secara khusus disampaikan kepada Soksi yang merupakan pendiri Partai Golkar.

"Salah satunya harapan beliau Soksi harus jadi pendingin dari setiap persoalan politik yang ada, artinya menjaga stabilitas khususnya yang ada di Partai Golkar," ujar Bambang di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (4/2).

Sebab, Bamsoet menyebut, jika Partai Golkar bergejolak akan berdampak terhadap stabilitas politik nasional dan juga Pemerintahan.

"Karena kalau di Partai Golkar bergejolak maka pemerintah juga terganggu, makanya diharapkan juga sebagai salah satu pendiri Partai Golkar yang kuat ikut jaga kondusifitas Golkar dan jaga kondusifitas di Tanah Air khusunya di daerah-daerah yang nanti akan Pilkada," kata Bamsoet.

Apalagi, pesan ini juga berkenaan dengan gelaran politik tahun ini yang akan digelar kembali Pilkada serentak. Menurutnya, kontribusi Soksi juga diharapkan banyak pihak.

"Karena kekuatan Soksi hampir 60 persen pimpinan-pimpinan kepala daerah itu dari Soksi," ujarnya.

Adapun kedatangan Soksi menemui Wapres Ma'ruf hari ini kata Bamsoet, untuk meminta kesediaan menghadiri pembukaan maupun penutupan Munas SOKSI pada April mendatang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement