REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK— Ketua Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) Kalimantan Barat (Kalbar), Nugraha Henray Saputra, menyebutkan sejauh ini sudah banyak turis asal China melakukan pembatalan perjalanan wisata terutama ke perhelatan Cap Go Meh(CGM) di Singkawang.
"Secara umum dari informasi sudah banyak yang batal dari China ke Indonesia atau sebaliknya dalam hal perjalanan wisata termasuk ke Kalbar," ujarnya di Pontianak, Selasa (4/2).
Henray mengatakan pihaknya memang secara angka belum bisa memastikan dampak dari adanya pelarangan perjalanan dari Indonesia ke China maupun sebaliknya. Dengan kondisi yang ada dari sisi usaha tentu agen perjalanan mengalami kerugian akibat pembatalan
"Sayatidak bisa menyebutkan angka pasti namun kita harapkan Cap Go Meh ini tetap ramai pengunjung," kata dia.
Sebelumnya pemerintah telah melarang masuknya turis dari China ke Indonesia lantaran mewabahnya virus corona.
Gubernur Kalbar, Sutarmijdi, telah menginstruksikan kepada Imigrasi dan pihak terkait lainnya untuk melakukan pengawasan ketat terhadap ke luar masuknya orang dan barang ke wilayah Kalbar guna mengantisipasi virus corona.
"Hal ini, kita lakukan untuk mengantisipasi masuknya virus corona di Kalbar. Makanya saya meminta kepada jajaran Imigrasi, Kesehatan Pelabuhan, Bea Cukai dan Karantina, serta aparat yang bertanggungjawab terhadap ke luar masuk orang dan barang dari dan ke luar negeri di wilayah Kalbar," kata Sutarmidji.
Adapun instruksi yang dibuatnya antara lain, Imigrasi dan pihak terkait lainnya harus melakukan pengawasan dengan ketat ke luar masuk orang dari negara yang terdapat kasus virus corona.
Menurutnya, semua pihak harus menjalankan keputusan pemerintah yang melarang masuknya turis dari China dan pemerintah melarang untuk sementara waktu WNI berkunjung ke China.
"Kita juga tidak memperbolehkan pekerja asing untuk kembali ke negara mereka yang ada kasus virus corona. Bagi pekerja asing yang bekerja di Kalbar dari negara yang ada kasus virus corona yang pulang ke negara mereka untuk sementara tidak boleh kembali ke Kalimantan Barat," katanya.
Dirinya juga menganjurkan agar warga Kalbar untuk tidak berkunjung ke negara yang terdapat kasus virus corona.