Kamis 06 Feb 2020 11:15 WIB

Putin Puji Langkah China Atasi Corona

Presiden Rusia Vladimir Putin memuji langkah China dalam mengatasi wabah Corona

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Presiden Rusia Vladimir Putin memuji langkah China dalam mengatasi wabah Corona. Ilustrasi.
Foto: Junko Ozaki/Kyodo News via AP
Presiden Rusia Vladimir Putin memuji langkah China dalam mengatasi wabah Corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin memuji dan siap membantu langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah China dalam menangani wabah virus Corona. Demikian kantor berita Xinhua melaporkan lewat lamannya.

Dalam upacara penerimaan surat-surat kepercayaan duta besar dari 23 negara termasuk China yang berlangsung Rabu di Kremlin, Moskow, Putin mengatakan China tengah mengambil langkah-langkah yang kuat dan menentukan untuk memerangi virus Corona tipe baru. "China dan kita semua dihadapkan pada bahaya penyebaran infeksi virus Corona," tambah Putin.

Baca Juga

Presiden Rusia itu juga menyatakan kesediaannya untuk memberikan semua jenis bantuan kepada rakyat China yang sedang berjuang mengatasi wabah virus Corona. Reuters melaporkan Rusia yang memiliki perbatasan darat 4.300 kilometer dengan China pekan lalu melaporkan dua kasus pertama virus corona di Siberia. Keduanya melibatkan warga negara China.

Moskow telah membatasi penyeberangan perbatasan dari China serta menangguhkan kereta penumpang langsung dan penerbangan komersial. Pengecualian berlaku untuk beberapa yang sedang dialihkan melalui terminal terpisah di bandara Moskow untuk membuat penyaringan penumpang lebih mudah.

Pemerintah juga telah memberikan izin kepada pihak berwenang untuk mendeportasi orang asing yang terjangkit virus ini. "Kami sedang mempersiapkan diri untuk kemungkinan penyebaran infeksi yang luas," kata Wakil Menteri Kesehatan Sergei Krayevoy, menurut kantor berita Interfax.

Dua pesawat militer Rusia dijadwalkan membantu mengevakuasi 130 orang Rusia yang berada di episentrum wabah di provinsi Hubei China, kata para pejabat. Pihak berwenang sedang menyiapkan daerah karantina di wilayah Tyumen di Siberia, tempat mereka yang dievakuasi akan ditahan selama 14 hari. Demikian kata Wakil Perdana Menteri Tatiana Golikova.

Badan pengawas kesehatan konsumen Rusia telah mengatakan kepada orang-orang untuk mengenakan masker medis pada transportasi umum dan untuk menggantinya secara teratur. Tetapi pihak berwenang di Rusia Timur Jauh mengatakan lonjakan permintaan masker yang tiba-tiba mengancam kelangkaan.

"Jangan membeli banyak masker medis," tulis pemerintah wilayah Primorsk di media sosial. Pemerintah menambahkan bahwa pengiriman masker besar berikutnya tidak diharapkan sampai 14 Februari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement