Kamis 06 Feb 2020 15:39 WIB

Peduli Lingkungan, Kalbis Institute Tanam 1.000 Pohon

Permasalahan lingkungan hidup menjadi salah satu isu yang berkembang di masyarakat.

Kalbis Institute menggelar kegiatan pengabdian bertajuk Biodiversity 2020 yang dihelat sejak Jumat (31/1) hingga Kamis (6/2) di Kecamatan Baturetno dan Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, Jawa Tengah.
Kalbis Institute menggelar kegiatan pengabdian bertajuk Biodiversity 2020 yang dihelat sejak Jumat (31/1) hingga Kamis (6/2) di Kecamatan Baturetno dan Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalbis Institute menggelar kegiatan pengabdian bertajuk Biodiversity 2020 yang dihelat sejak Jumat (31/1) hingga Kamis (6/2) di Kecamatan Baturetno dan Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, Jawa Tengah. Perguruan tinggi di bawah Yayasan Pendidikan Kalbe melalui Kalbis Care Share ini ingin menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik.

Kepala Biro Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Kalbis Institute, SFD Arie Wibowo mengatakan Biodiversity diadakan tidak hanya sebagai wujud kepedulian Kalbis Institute terhadap masyarakat setempat. "Biodiversity juga ditujukan untuk meningkatkan softskill mahasiswa melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/2).

Biodiversity terdiri atas beberapa kegiatan yakni perbaikan jalan dan penanaman 1.000 pohon di kawasan sabuk hijau Desa Boto, Kecamatan Baturetno. Lalu penanaman pohon di wilayah sabuk hijau di Kecamatan Giriwoyo.

Tak hanya itu, Arie mengatakan, peserta Biodiversity yang tergabung dalam Kalbis Care Share juga melakukan pengecatan dan kelas inspirasi di sekolah SD Kanisius Baturetno. "Permasalahan lingkungan hidup menjadi salah satu isu yang berkembang di masyarakat saat ini," katanya.

Camat Baturetno Eko Nur Haryono menyambut baik kegiatan pengabdian yang diadakan oleh Kalbis Institute. Kegiatan Biodiversity dilihatnya bermanfaat bagi masyarakat, karena mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan hidup melalui penanaman pohon untuk kehidupan yang lebih baik.

Eko berharap mahasiswa tidak meninggalkan tugas utamanya untuk menuntut ilmu, serta mampu berperan dalam kehidupan bermasyarakat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement