Jumat 07 Feb 2020 15:31 WIB

Ratusan Babi Mati di Bali Belum Dipastikan Demam Afrika

Bali meminta Balai Besar Veteriner Medan untuk identifikasi virus demam babi Afrika.

Red: Nur Aini
Demam babi Afrika menjangkit babi ternak.
Foto: Pixabay
Demam babi Afrika menjangkit babi ternak.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan kasus ratusan babi yang mati mendadak di Pulau Dewata, sampai saat ini belum positif terkena demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).

"Sampai dengan saat ini, mengenai kematian babi karena virus ASF itu masih suspect belum positif," kata Dewa Indra di Kantor Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, di Denpasar, Jumat (7/2).

Baca Juga

Sekda mengemukakan bahwa Balai Besar Veteriner Denpasar memang sudah melakukan uji laboratorium, tetapi belum bisa dipastikan hasilnya. Sehingga, akhirnya dikirim ke Balai Besar Veteriner di Medan yang sudah memiliki pengalaman untuk mengidentifikasi virus ASF.

"Jadi isu virus ASF yang ramai di media itu baru suspect (diduga). Namun demikian, karena sudah menimbulkan kematian babi dalam jumlah yang signifikan, tentu harus kita waspadai," ucapnya.