REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, menindaklanjuti permintaan Presiden Joko Widodo untuk menyiapkan rumah sakit untuk mengantisipasi adanya penyakit menular di suatu pulau. Terdapat beberapa kriteria dalam menyiapkan rumah sakit tersebut, salah satunya dekat dengan pangkalan militer.
"Kita mendiskusikan kemungkinan untuk menyiapkan rumah sakit khusus yang jangka panjang kalau ada peristiwa yang seperti corona ini. Itu antisipasi saja. Karena kita seperti kaget membawa banyak orang ke suatu tempat," ujar Mahfud usai rapat koordinasi tentang penentuan pulau dan rumah sakit untuk mengantisipasi adanya penyakit menular di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (7/2).
Mahfud mengungkapkan, belum ada keputusan ataupun kesimpulan dalam rapat tersebut. Pemerintah masih mendiskusikan rumah sakit tersebut akan dibangun di tempat khusus atau pulau tertentu. Menurut dia, sebenarnya rumah sakit untuk isolasi seperti itu sudah ada di Indonesia.
"Di rumah sakit ada tiga kok, di Semarang satu, di Jakarta dua. Itu sudah ada dan itu tidak masalah. Cuma itu tidak menjadi rumah sakit khusus," jelas dia.
Dalam penentuan lokasi rumah sakit itu, Mahfud mengatakan, ada beberapa kriteria yang muncul dalam rapat. Salah satunya, yakni rumah sakit tersebut harus berada di dekat pangkalan militer atau bandar udara agar mudah melakukan pengevakuasian.
"Tetapi banyak yang berpendapat sebenarnya tidak perlu ada di pulau tersendiri. Bisa di pulau tersendiri, bisa di pulau yang sudah ada penghuninya," tuturnya.
Di samping itu, Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, menyebutkan, dalam rapat tersebut seluruh pihak terkait mempelajari rencana tersebut. Mereka membahasnya dari segala aspek, baik geopolitik, ekonomi, hingga ke pemeliharaan pertahanan keamanan.
"Semua ditinjau. Jadi ini masalah brainstorming saja hari ini," jelas dia.
Terawan menyebutkan, terdapat opsi sebanyak 100 pulau untuk dibangun rumah sakit khusus itu. Ia tak dapat merinci satu per satu pulau-pulau tersebut. Terkait pulau mana yang dipilih, ia menyampaikan, belum ada keputusan akan hal itu. "Ada 100 pulau banyak banget pilihan," katanya.