REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pemain Barcelona Christophe Dugarry mengkritik mantan klubnya. Dugarry menyebut Barcelona sebagai klub badut, menyusul perselisihan direktur olahraga Eric Abidal dengan bintang tim Lionel Messi.
“Ini klub badut. Semuanya dilakukan mundur. Anda memiliki kesan bahwa tidak ada proyek di klub. Satu-satunya prioritas adalah presiden terpilih kembali. Mereka tidak saling mengerti,” kata dia kepada Radio RMC Prancis, dikutip dari AS, Jumat (7/2).
Dugarry menyalahkan pergerakan Barcelona di bursa transfer selama beberapa musim terakhir. Ia menilai Barcelona telah kesulitan menemukan pengganti yang cocok untuk mantan pasangan gelandang pengatur serangan, Xavi dan Andres Iniesta.
"Sejak kepergian Xavi dan Iniesta, mereka telah menghabiskan banyak uang, tetapi mereka belum dapat menemukan permainan atau kualitas yang sama,” kata mantan pemain depan Marseille, AC Milan dan Bordeaux itu.
Dia menambahkan: “Mereka memiliki banyak masalah dan, di atas semua itu, mereka memiliki citra yang sangat buruk. Untuk klub di level ini, ada terlalu banyak orang yang tidak memiliki keanggunan dan kelas. Itu benar-benar klub yang tidak memiliki kelas. ”
Ia mencontohkan saat Barcelona membeli Philippe Coutinho. Tapi kemudian Coutinho dikirim ke Bayern Muenchen dengan status peminjaman. Ada juga Ousmane Dembele yang ditarik dengan harga selangit dari Borussia Dortmund. Namun Dembele lebih banyak jadi penonton akibat cedera berulang.
"Ini benar-benar klub yang tidak memiliki kelas," tegasnya.
Dugarry sebelumnya menggambarkan pengalaman pribadinya di Camp Nou sebagai neraka. Selama masa singkat dan tidak bahagia di Barcelona, ia hanya bermain tujuh pertandingan. Dugarry kesulitan memenangkan kepercayaan pelatih saat itu, Louis Van Gaal. Sang penyerang dimainkan sebagai gelandang bertahan, yang membuat Dugarry frustrasi.