Sabtu 08 Feb 2020 11:32 WIB

Jumlah Korban Meninggal Akibat Virus Corona Capai 724 Orang

Hingga Sabtu, sebanyak 724 orang dilaporkan meninggal dunia akibat virus corona.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona tipe baru semakin meningkat. Berdasarkan data terbaru, sebanyak 724 orang meninggal dunia secara global, akibat virus corona hingga Sabtu (8/2).  Angka ini melebihi angka kematian virus dari Sindrom Pernapasan Akut (SARS) pada 2002-2003 yang dalam delapan bulan menimbulkan kematian 774 jiwa.

Virus korona tipe baru atau 2019 nCoV ini jelas menyebar pada tingkat yang lebih cepat. Pemerintah Cina, melaporkan kematian baru akibat virus ini pada Sabtu pagi yakni 81 orang. Total jumlah kematian diprediksi jauh lebih tinggi, mengingat laporan sistem kesehatan yang tertampuk di Provinsi Hubei. Namn demikian, sebanyak 2.083 diyakini sembuh.

Baca Juga

SARS juga dimulai di Cina dan menyebar ke seluruh dunia. Dalam kedua kasus, total aktual mungkin lebih tinggi ketika memperhitungkan kasus-kasus yang tidak dilaporkan. Sementara itu, dilansir Aljazirah, jumlah kasus orang yang terinfeksi di Cina tercatat sebanyak 34.546 serta lebih dari 25 negara terinfeksi.

Virus juga telah menewaskan dua orang di luar Cina, yakni di Hong Kong, dan Filipina. Sebagian besar korban tewas baru terjadi di ibu kota provinsi Hubei, Wuhan, yang diyakini virus itu muncul pertama kali. Wuhan melaporkan 67 kematian baru pada Jumat, naik dari 64 pada Kamis. Total ada 545 orang di Wuhan yang tutup usia akibat virus itu sekarang.

Kasus-kasus baru yang terkonfirmasi di Wuhan meningkat sebanyak 1.985 pada Jumat dari 1.501 pada Kamis. Penyebaran yang cepat virus itu memaksa pemerintah China membangun sejumlah rumah sakit darurat yang antara lain dengan memanfaatkan gedung-gedung pameran, ruang auditorium dan bangunan berkapasitas besar sehingga menampung ribuan pasien yang terinfeksi korona.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement