REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah mengungkapkan kenaikan harga komoditas bawang putih dipasaran dipicu isu merebaknya wabah virus Corona. Pasalnya, masyarakat beranggapan sebagian kebutuhan bawang putih domestik masih ditopang oleh produk pertanian yang didatangkan (impor) dari luar negeri. Salah satunya bawang putih dari negara China.
Namun masyarakat (konsumen) tidak perlu risau karena isu Virus Corona tersebut tidak terbukti. Sejauh ini bawang putih yang ada di pasaran dipastikan tidak ada kaitannya dengan wabah virus yang juga mematikan tersebut.
Kabid Perdagangan dalam Negeri Disperindag Provinsi Jawa Tengah, Mohammad Santoso mengatakan, Disperindag bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) telah melakukan inspeksi. Inspeksi dilakukan guna menindaklanjuti kenaikan harga komoditas bawang putih di tengah-tengah masyarakat dalam beberapa hari terakhir. Di wilayah Semarang harga bawang putih sempat menyentuh Rp 50 ribu per kilogram.
Ia juga tak mengelak jika isu virus Corona menjadi salah satu pemicu kenaikan harga komoditas bawang putih. Namun langkah-langkah untuk mendorong harga komoditas ini kembali normal terus diupayakan.
"Namun hal itu tak terbukti (isu virus Corona, Red), kemarin ada rapat di Jakarta rekomendasi (impor) sudah dikeluarkan dan dengan itu, harga di lapangan sudah berangsur-angsur turun menuju normal," kata Santoso, Senin (10/2) malam.
Hal tersebut, lanjutnya, secara psikologis juga turut mendorong keyakinan terhadap ketercukupan stok bawang putih. "Apalagi terkait dengan pengadaan impor bawang putih, berapa kebutuhan daerah juga sudah ditentukan pusat," tambahnya.
Masih terkait keyakinan atas peredaran bawang putih dengan isu virus Corona, sebelumnya juga telah disampaikan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Semarang. Otoritas pemangku pengawasan terhadap keamanan hayati ini menyatakan, pemerintah telah menjamin semua komoditas pertanian yang dibawa masuk ke Indonesia dari luar negeri.
Kasi Karantina Tumbuhan, Balai karantina pertanian kelas 1 Semarang, Cisilia Tri widiyanti menyatakan, tak terkecuali dengan bawang putih yang beredar di Jawa Tengah sudah melalui tahap pemeriksaan. Ia juga memastikan, komoditas tersebut bebas dari penyakit tanaman, tak terkecuali dengan virus Corona. Karena keamanannya telah dipastikan oleh Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya.
Bawang putih impor yang beredar di Jawa Tengah masuknya lewat Surabaya. Ia menjelaskan barang yang sudah dikeluarkan, sudah dicek fisik maupun uji laboratorium oleh balai karantina pertanian. "Sejauh ini virus Corona belum menyentuh barang produk-produk holtikultura, kendati komoditas tersebut berasal dari China," tegasnya.