REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- kekalahan Juventus pada giornata ke-23 Serie A, menghadirkan sejumlah reaksi. Pelatih Maurizio Sarri dalam sorotan.
Sejauh musim 2019/2020 berjalan, timnya tumbang di tiga laga. Setelah ditekuk Lazio dan Napoli, teranyar, Juve tumbang di markas Hellas Verona. Dalam duel di Stadion Marc Antonio Bentegodi, Ahad (9/2) dini hari WIB, si Nyonya Tua menyerah 1-2.
Mantan Presiden Bianconeri, Giovanni Cobolli Gigli turut merespon. Ia berpendapat sumber permasalahan skuat hitam putih terletak di lini tengah. Faktor psikologis sangat berpengaruh. Hal tersebut memengaruhi kondisi fisik.
Ia menyinggung satu nama di area tersebut. Dia adalah Miralem Pjanic.
Menurut Cobolli, Pjanic tidak dalam kondisi ideal saat ini. "Pjanic tampaknya selembut Mozzarella (keju dari Italia). Dia terlihat lelah, dan mungkin butuh istirahat. Masalah lini tengah harus diselesaikan," kata tokoh berusia 75 tahun, dikutip dari Football Italia, Selasa (11/2).
Ia tidak sependapat jika ada yang mengatakan para penggawa Juve kehilangan motivasi. Itu karena raihan delapan gelar Serie A secara beruntun.
Menurut Cobolli setiap tahun manajemen Bianconeri melakukan investasi besar. Itu membuat sejumlah bintang memiliki gairah untuk berada di posisi terdepan.
Juventus masih berada di dua besar klasemen sementara Serie A. Si Nyonya Tua mengantongi 54 poin dari 23 laga. Jumlah demikian sama dengan yang dimiliki Inter Milan.
Ada Lazio di tangga ketiga dengan koleksi 53 angka. Dengan demikian persaingan merebut scudetto sangat ketat, sejauh musim ini bergulir.