REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Palang Merah Indonesia (PMI) harus siap dan selalu siaga untuk membantu pemerintah, baik pusat maupun daerah, dalam mencegah penyebaran virus Corona di Indonesia. Terkait hal ini, segala sumber daya yang dimiliki PMI harus dikerahkan dan dioptimalkan untuk mencegah masuknya virus, yang sejak kemunculannya, telah merenggut lebih dari 900 jiwa tersebut.

Hal ini ditegaskan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PMI, Sudirman Said pada acara Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan PMI Menghadapi Kasus Corona, yang diselenggarakan oleh PMI Jawa Tengah, di Markas PMI Jawa Tengah, di Kota Semarang, Selasa (11/2).

“Kita sangat berharap kasus virus Corona yang sudah banyak merenggut korban jiwa tidak masuk ke Indonesia. Tapi, kita tidak bisa tinggal diam dan harus tetap siaga dengan segala kemungkinannya,” ungkap Sudirman Said.

Seluruh jajaran PMI, lanjutnya, juga wajib membantu pemerintah untuk mencegah penyebaran virus yang juga populer dengan sebutan 2019 nCoV (Corona Baru) tersebut.

Apalagi, kasus pasien yang positif terinfeksi virus ini telah dilaporkan oleh Negara- Negara tetangga di kawasan Asia Tenggara, seperti Malaysia, Thailand, Philipina dan bahkan juga Singapura. Kendati begitu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sampai hari ini masih menyatakan belum ada temuan kasus Corona di negeri ini.

“Maka kesiapan dan kewaspadaan seluruh komponen bangsa, termasuk PMI, akan menjadi ketahanan terhadap penyebaran virus Corona di Indonesia,” tegasnya, di hadapan perwakilan pengurus PMI dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.

Sebelum hadir di acara rakor tentang Virus Corona, Sudirman Said juga berkesempatan untuk berkeliling meninjau Markaz PMI Jawa Tengah dengan didampingi Ketua PMI Jawa Tengah, Imam Triyanto. Dalam kesempatan ini Sudirman Said juga mendapatkan penjelasan mengenai berbagai fasilitas serta peralatan yang saat ini dimiliki oleh PMI Jawa Tengah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika