REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Witan Sulaiman resmi menjadi pemain klub Serbia FK Radnik Surdulica dengan durasi kontrak selama 3,5 tahun. Gelandang serang berusia 18 tahun itu memiliki kesempatan, setidaknya dalam enam bulan mendatang, untuk bisa membuktikan kualitasnya demi bisa menembus tim utama salah satu kontestan kasta tertinggi kompetisi sepak bola Serbia tersebut.
Berposisi asli sebagai pemain sayap, Witan memang memiliki keunggulan berupa kecepatan, skill, teknik olah bola yang cukup mumpuni, serta visi bermain apik. Dengan kualitas itulah eks pemain PSIM, Yogyakarta, itu juga dinilai mampu menjalankan peran sebagai gelandang serang, yang berdiri di belakang penyerang.
Peran inilah yang diemban Witan kala tampil memperkuat timnas Indonesia U-19. Aksinya bersama Egy Maulana Vikri kerap merepotkan barisan lini pertahanan lawan. Pun saat Witan dipercaya tampil bersama timnas Indonesia U-22, yang akhirnya melaju hingga babak final cabang olahraga sepak bola di pentas SEA Games 2019.
Dengan modal kemampuan ini, Witan membidik satu tempat di lini tengah Radnik Surdulica. Menilik materi pemain yang dimiliki Radnik Surdulica pada musim ini, Witan sebenarnya memilik peluang yang cukup besar, terutama untuk bersaing di posisi winger kanan. Seperti dilansir laman Transfermarkt, Radnik tercatat tidak memiliki pemain yang berposisi asli sebagai winger kanan.
Dengan mengusung formasi 4-2-3-1, pelatih Radnik Surbulica, Simo Krunic, menempatkan Predrag Djordjevic, yang sebenarnya berposisi asli sebagai bek kanan. Penempatan Djordjevic ini sepertinya tidak terlepas dari materi pemain di skuat Radnik. Dari barisan pemain sayap, Radnik memang memiliki lima pemain sayap kiri dan tidak memiliki winger kanan.
Alhasil, di titik ini, perekrutan Witan oleh Radnik bisa terbilang masuk akal. Witan bisa diplot untuk menempati posisi winger kanan, atau setidaknya sebagai pelapis Djordjevic, yang lebih berpengalaman dan telah mengemas tiga assist di Liga Super Serbia pada musim ini. Kendati begitu, ada tantangan yang mesti dijawab Witan dalam upaya mendapatkan tempat di starting line-up Radnik.
Pemain asal Palu, Sulawesi Tengah, itu diharapkan bisa cepat beradaptasi dengan kondisi cuaca dan kendala bahasa. Namun, setidaknya Witan sudah memiliki modal berupa antusiasme untuk bisa mengawali kiprahnya di sepak bola Eropa. "Mimpi saya akhirnya menjadi kenyataan. Sangat bahagia bisa bergabung dengan @fk.radnik.surdulica. Terima kasih atas dukungannya, Pak Menteri Zainudin Amali, @indrasjafri_coach dan ofisial. Pelatih @b.itoo dan ofisial dan seluruh pelatih sebelumnya dan spesial @dusan.ph," tulis Witan di akun Instagram-nya.