Selasa 11 Feb 2020 22:11 WIB

Pemkot Tangsel Dirikan Posko Kesehatan Terdampak Cikungunya

Penderita Cikungunya disarankan mendatangi Puskesmas untuk mendapatkan obat.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Nyamuk Aedes aegypti
Foto: AP/James Gathany
Nyamuk Aedes aegypti

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG SELATAN — Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) dirikan posko di wilayah terdampak Cikungunya. Pendirian posko tersebut dilakukan agar warga yang terjangkit virus tersebut dapat ditangani dengan cepat.

"Saya sudah meminta Dinas Kesehatan untuk mendirikan posko kesehatan dalam waktu dekat,” kata Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie, Selasa (11/2).

Benyamin mengatakan pendirian posko tersebut dilakukan agar warga yang terjangkit penyakit itu dapat tertangani dengan cepat. “Yang penting saat ini warga tertangani. Kalau memang perlu dibentuk posko, saya sudah bilang, coba dibuat poskonya. Besok insyaAllah saya juga mau cek ke sana,” katanya. 

Sebelumnya, sekitar 70 warga RW 10 Kampung Rawa Lele, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, menderita demam dan radang persendian sejak awal tahun 2020 hingga saat ini.

Sementara, Benyamin telah memastikan sejumlah warga yang diduga terkena virus tersebut, dipastikan positif. Hal itu disampaikan setelah mendapat informasi dari Dinas Kesehatan setempat. “Jadi warga disana memang terkena Cikungunnya, dari hasil pemeriksaan laboratorium," katanya.

Lebih lanjut, Kata Benyamin, untuk pelayanan kesehatan di wilayah tersebut juga terus ditingkatkan. “Bagi warga yang tidak bisa berjalan ke Puskesmas itu bisa dijemput sama ambulans Puskesmas," ucapnya. 

Pencegahan juga telah dilakukan, dengan melakukan fogging di wilayah tersebut agar penyakit itu tidak menyebar lebih luas. "Sejumlah petugas sudah diturunkan untuk lakukan fogging sebanyak tiga kali. Sudah lebih dari dua minggu kemarin di wilayah itu," tambahnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel, Deden Deni menyarankan, agar penderita gejala itu mendatangi Puskesmas setempat guna mendapatkan obat dan vitamin.

"Segera berobat ke Puskesmas setempat untuk mendapat obat penghilang nyeri sendi dan vitamin. Jangan lupa juga memperbanyak minum air putih," jelasnya.

Diketahui efek dari virus Cikungunya dapat kembali dirasakan secara berulang tanpa adanya infeksi baru. Kondisi demikian disebabkan virus Cikungunnya mampu bertahan pada otot atau persendian. 

Penyebab Cikungunya disebabkan oleh Alphavirus yang merupakan keluarga Togaviridae. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk jenis Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus, atau jenis nyamuk yang juga menyebabkan virus Dengue demam berdarah.

Belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan langsung penyakit Cikungunya. Namun virus ini nantinya akan bisa normal kembali tanpa pengobatan. Kebanyakan penderitanya akan mengalami perbaikan gejala dalam sepekan. Akan tetapi, nyeri persendiannya dapat bertahan hingga beberapa bulan.

"Kalau untuk pencegahannya, kita sudah mengerahkan petugas agar melakukan fogging (pengasapan), nanti titiknya diperluas di wilayah yang memang banyak menderita gejala itu. Di samping itu, kita juga lakukan himbauan kepada warga untuk aksi bersih-bersih 3M (menguras, menutup, mendaur ulang) di lingkungan masing-masing," jelas Deden.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement